arti mahasiswa

Apa itu Tri Dharma Perguruan Tinggi? Mahasiswa Wajib Tahu

Apa itu Tri Dharma Perguruan Tinggi? Mahasiswa Wajib Tahu

Hallo mahasiswa baru, apa kabar? eh kamu sudah tahu istilah Tri Dharma Perguruan Tinggi belum? Kalau belum nanti waktu ospek pasti kamu akan mendapatkan informasi baru mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Saat menjadi pelajar dulu tentu akan berbeda dengan mahasiswa, yang dimana masa perkuliahan lebih tinggi lagi tantangan dan pendalaman pengetahuannya dibanding saat pelajar. Untuk itu, penting kiranya seorang mahasiswa mengetahui tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menjalankannya selama masa kuliah.

Secara umum, Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dan dilakukan oleh setiap perguruan tinggi di Indonesia. Perguruan Tinggi selayaknya melahirkan para pemuda atau orang-orang terpelajar yang memiliki semangat tinggi, pemikiran yang kreatif, mandiri, inovatif agar dapat membangun bangsa di berbagai sektor sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Inti dari Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari 3 poin yaitu : Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Untuk itu, Tri Dharma Perguraan Tinggi adalah tanggung jawab semua elemen yang terdapat di Perguruan Tinggi. Bukan hanya mahasiswa, melainkan dosen, dan berbagai sivitas akademika yang terlibat.

Berikut adalah penjelasan mengenai 3 poin Tri Dharma Perguruan Tinggi yang Mahasiswa dapat pahami di sadur dari lama

1. Pendidikan dan Pengajaran

Poin pertama Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pendidikan dan Pengajaran. Hal ini sangat penting dalam satu proses belajar pada institusi pendidikan manapun. Di Indonesia sendiri, undang-undangan pendidikan tinggi menjelaskan tentang arti pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Tanpa proses belajar yang baik, tentunya SDM unggul dan berkualitas akan minim dihasilkan dan tentunya akan berefek kepada proses pembangunan bangsa. Orang-orang hebat yang mengelola dan memberikan dampak kemajuan bagi Indonesia, tentu saja berawal dari proses belajar yang baik. Walaupun memang proses belajar tidak selalu di lembaga formal seperti perguruan tinggi, tetapi usaha belajar di perguruan tinggi harus benar-benar berkualitas dan memastikan hasilnya akan baik.

Selain itu, undang-undang dasar 1945 juga mendukung hal tersebut. Disampaikan bahwa negara harus ikut serta pada proses mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, pendidikan dan pengajaran adalah poin penting yang harus dituju oleh perguruan tinggi.

2. Penelitian dan Pengembangan

Mahasiswa dan kultur kampus yang berbasis pada penelitian dan pengembangan, akan menghasilkan SDM yang cerdas, kritis, kreatif, dan tentu tidak sekedar bekerja ketika nanti berada di lapangan karirnya

Pada umumnya, negara-negara maju yang ada di dunia, memiliki kultur penelitian dan pengembangan yang sangat tinggi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat, inovasi baru, dan bahkan produk-produk penyelesaian masalah yang mutakhir, lahir dari penelitian dan pengembangan.

Research and Development, adalah hal yang harus senantiasa dilakukan oleh bangsa ini jika ingin maju dan berkembang. Melaksanakan penelitian dan pengembangan, tentunya akan berdampak kepada majunya ekonomi, pendidikan, sosial, dan sektor-sektor lainnya di masyarakat.

Mahasiswa perguruan tinggi pada umumnya adalah orang-orang yang dididik di kampus dan terbiasa untuk membuat penelitian, membuat laporan, melaksanakan tugas sesuai dengan ilmu yang dipahami, bukan hanya asal-asalan atau sekedar mengikuti kebiasaan saja.

Mahasiswa dan kultur kampus yang berbasis pada penelitian dan pengembangan, akan menghasilkan SDM yang cerdas, kritis, kreatif, dan tentu tidak sekedar bekerja ketika nanti berada di lapangan karirnya. Untuk itu, kedepannya ia akan menjadi agent of change, Social Control, pemimpin masa depan yang mampu memecahkan masalah, serta orang-orang penuh keahlian yang mampu memberikan solusi atas berbagai masalah.

Keahlian penelitian & pengembangan akan membantu kamu menjadi mahasiswa berprestasi.

Baca juga: Daftar 7 Sekolah Penerbangan Terbaik dan Biayanya

3. Pengabdian Kepada Masyarakat

Apakah kamu pernah mengetahui atau mendengar adanya mahasiswa tingkat akhir yang melakukan kerja lapangan di berbagai daerah pelosok Indonesia? Hal tersebut tentunya bukan sekedar formalitas atau aktivitas biasa. Kegiatan tersebut adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang juga bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Ilmu yang bermanfaat tentunya bukan hanya ilmu yang disimpan untuk diri sendiri atau sekedar disimpan dalam pikiran kita, melainkan ilmu yang diamalkan sesuai fungsinya dan memberikan manfaat untuk orang banyak. Akan menjadi percuma jika ilmu yang kita miliki sangat menjulang setinggi langit, namun tidak memberikan dampak perubahan yang signifikan untuk masyarakat.

Dalam Undang-Undang pendidikan tinggi, disebutkan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kamu bisa memulai kegiatan pengabdian masyarakat dengan menjadi relawan disebuah kegiatan sosial. Tanpa jiwa dan semangat pengabdian kepada masyarakat, tentu saja tidak akan ada artinya. Mahasiswa hanya menjadi cikal bakal manusia yang egois dan tidak peduli terhadap masyarakat. Tentu bukan sesuatu yang baik, dimana mahasiswa adalah harapan besar bangsa ini dan diharapkan mampu tumbuh, berkembang, dan menjadi harapan masa depan bangsa.

Tentu masih banyak hal-hal lain yang harus mahasiswa pahami dari Tri Dharma Perguruan Tinggi ini. Selamat memahami dan mengamalkannya lebih lanjut dan tentunya masa mahasiswa hanyalah 4 tahun. Kesulitan dan tantangan apapun tidak akan sebanding dengan masa berkarir kit

apa itu sks?

Apa itu SKS dan Mengapa SKS itu Penting?

Ada banyak istilah dalam perguruan tinggi, salah satunya dan membuat bingung mahasiswa baru mungkin adalah apa itu SKS. Ini adalah singkatan dari Satuan Kredit Semester. Hal ini merupakan beban dalam setiap mata kuliah, dengan jumlah beban yang berbeda antara satu mata kuliah dengan lainnya.

Beberapa mata kuliah memiliki total 2, atau bahkan hingga 4 satuan kredit semester. Semakin penting mata kuliah tersebut untuk program studi, maka semakin besar beban nilai satuan kredit. Semakin besar bobot satuan kredit ini, maka hal tersebut juga menjadi tanda bahwa semakin berat pula mata kuliah tersebut.

Apa itu SKS dalam perkuliahan

Dalam sistem ini, masing-masing kuliah memiliki harga, yaitu nilai kredit.

Nilai kredit dalam setiap mata kuliah bervariasi.

Nilai kredit pada masing-masing mata kuliah tergantung dari usaha dalam menyelesaikan tugas dalam praktikum, program perkuliahan, kerja lapangan, dan tugas lainnya.

Mengapa SKS itu Penting?

Dalam satu semester perkuliahan, kamu akan belajar selama 14 hingga 18 minggu. Kamu dituntut mengikuti berbagai kegiatan akademik. Sistem ini juga menjadi penentu bagi mahasiswa apakah usaha kumulatif dalam program studi yang kamu ambil sudah terpenuhi atau belum.

Satuan Kredit Semester juga sangat erat kaitannya dengan besar atau kecilnya usaha mahasiswa dalam menempuh pendidikan perguruan tinggi. Satu saturan kredit merupakan beban yang diberikan dalam pengalaman belajar, yaitu 60 menit per minggu, tenaga pendidik melakukan acara tatap muka dengan 10 menit waktu istirahat, 60 menit per minggu untuk kegiatan akademik yang tidak ada jadwal, tapi sudah direncanakan oleh tenaga pengajar dan 60 menit per minggu untuk akademik mandiri

Jika perkuliahan di laboratorium, 3-4 jam per minggu mengerjakan tugas di lab.

Pelaksanaan kegiatan di lapangan membutuhkan 3-4 jam sehari dalam satu bulan dengan tugas di lapangan.

Perlu diketahui bahwa semua kampus memiliki sistem ini. Apa itu SKS dan tujuannnya? Bagi perguruan tinggi, satuan kredit merupakan cara untuk memenuhi tuntutan dalam pembangunan, sehingga dapat menyajikan berbagai program pendidikan fleksibel dan bervariasi.

Dengan cara ini, mahasiswa dapat lebih luas memilih program agar dapat menuju pada profesi tertentu.

Baca Juga : 10 UNIVERSITAS TERBAIK DI KOREA SELATAN DAN JURUSANNYA

Secara khusus, tujuan dari SKS adalah untuk beberapa hal berikut:

  • Memberikan peluang mahasiswa untuk menyelesaikan program jurusan tepat waktu.
  • Memberi kemudahan bagi lembaga pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum dengan adanya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
  • Satuan Kredit Semester dapat digunakan untuk mengevaluasi peningkatan kemampuan dan belajar mahasiswa secara optimal.
  • Membantu pengalihan atau transfer kredit antar jurusan dalam perguruan tinggi atau antar perguruan tinggi.
  • Memberikan aturan atau dasar yang jelas utuk melakukan evaluasi peningkatan belajar mahasiswa.

Aturan Mengambil Satuan Kredit Semester

Ketika kuliah, ada beberapa aturan dalam mengambil beban studi. SKS memiliki hubungan kuat dengan IP. Jika IP semakin tinggi, maka semakin besar pula kamu dapat mengambil jumlah SKS.

Berikut adalah tabel pedoman untuk mengambil beban studi sesuai IP:

IP Sebelumnya Jumlah SKS untuk semester berikutnya
3,00 atau lebih 24 SKS
2,5-2,9 22-23 SKS
2,0-2,5 18-21 SKS
1,5-2,0 15-17 SKS
0-1,5 14 SKS

Misalnya, kalau pada semester pertama, kamu berhasil memperoleh IP 2,5 maka dalam semester dua nanti, kamu hanya dapat mengambil 18-21 SKS saja.Pada awal semester, kamu harus mengisi KRS atau Kartu Rencana Studi. KRS tersebut diisi dengan arahan dan izin dari Pembimbing Akademik atau PA.

Sekarang, kamu sudah mengenal lebih dalam mengenai sistem ini. Lebih jelasnya, Satuan Kredit Semester memiliki pengaruh besar dalam durasi perkuliahan per minggu. Masing-masing universitas tentu punya peraturan berbeda tentang kelulusan mahasiswanya.

Umumnya, kamu harus menuntaskan hingga 144 Satuan Kredit Semester dalam program S1. Agar kamu bisa lulus tepat waktu, maka kamu harus memenuhi 24 SKS per semester.