apa maksud gap year

Gap Year, Menunda Kuliah Setahun yang Bisa Sangat Berfaedah

Aflah Indonesia – Hai Sobat Aflah! Sudah tahu kan apa itu gap year? Yup, gap year bisa kamu manfaatin jadi salah satu cara yang efektif buat lolos PTN impian.

Menyiapkan strategi untuk tembus SBMPTN emang nggak bisa main-main. Sebagai pembanding, nih aku kasih lihat data persaingan UTBK SBMPTN 2021.

UTBK SBMPTN 2021 diikuti oleh 777.858 peserta, dengan jumlah diterima hanya sebanyak 184.942 peserta saja (23,77%). Dengan pembagian penerimaan peserta per-kkamumpok ujian sebagai berikut:

Dari angka di atas, kamu jadi tahu kan kalau masuk PTN impian ternyata nggak semudah yang dibayangkan. Bahkan banyak siswa akhirnya bersaing di jalur mandiri, daftar PTS atau menunggu tahun depan apabila ingin kuliah.

Maka dari itu, gap year adalah satu cara yang bisa kamu manfaatin bener-bener buat mempersiapkan diri lebih matang di tahun selanjutnya.

Nah, setelah kamu paham mengenai apa itu gap year dan jumlah keketatan selama SBMPTN tahun kemarin, selanjutnya aku akan fokus untuk memberikan beberapa perspektif yang semoga bisa bermanfaat.

Gap Year

kamu tau gak sih, di Indonesia gap year memang kadang dipandang sebelah mata dan kurang populer khususnya bagi lulusan SMA/SMK/MA sederajat?

Banyak yang menghindari nunda kuliah setahun dan memaksakan diri harus kuliah hanya untuk menghindari berbagai stigma.

Padahal banyak perguruan tinggi terbaik dunia, seperti Harvard University, memberikan pilihan untuk menunda kuliah setahun bagi calon mahasiswanya dan memanfaatkan gap year dengan maksimal.

Meski konteksnya nggak sama persis dengan di Indonesia, tapi esensinya kurang lebih sama. Pihak universitas menyarankan atau memberikan pilihan ke mahasiswa barunya untuk menunda kuliah setahun.

Kok bisa sih gap year disarankan? Emangnya apa enaknya nganggur setahun? Bukannya kalau nganggur setahun bisa tertinggal dengan temen-temen angkatan? Belum lagi apa kata orang-orang kalau nganggur setahun???

Apa Itu Gap Year? – Menjawab Keraguan Tentang Gap Year

1. Gap Year = Nganggur Setahun?

Sebenernya, apa itu gap year? Kayaknya waktu SMP atau SMA awal kamu masih belum terlalu familier dengan istilah gap year ya.

Jadi gap year adalah tahun jeda atau bisa diartikan juga sebagai tahun di mana kamu mengambil rehat atau istirahat dari jenjang pendidikan formal.

Bayangin, dari SD atau bahkan dari TK, selama 12-13 tahun berturut-turut kamu sekolah tanpa henti. Pasti ada saatnya kamu jenuh atau capek dengan rutinitas formal yang gitu-gitu aja.

Nah, gap year adalah tahun istirahat di mana fungsinya lebih memberikan kamu kesempatan untuk mengeksplor diri dan mencari hal yang kamu sukai.

Karena bisa aja selama pendidikan formal, kamu gak punya kesempatan untuk mengembangkan bakat di luar itu.

Biasanya anak-anak yang gagal lolos berbagai seleksi PTN mikirnya kalau gagal kuliah tahun ini tapi kuliah di tahun depan itu berarti nganggur setahun dong.

“Gila apa! Setahun nganggur? Mau ngapain aja aku? Pasti bosen abis!”

Nganggur setahun ini istilah aja, sih. Jangan lupa untuk selalu ingat apa itu gap year, karena etika kamu berhenti sejenak dari sekolah atau kuliah, bukan berarti kamu juga berhenti belajar.

Gap year kuliah sebenernya bisa membuka mata kamu bahwa pendidikan itu nggak cuma bisa didapat di sekolah atau kampus aja, tapi bisa juga dari buku, video, kursus, atau terjun langsung ke lapangan.

Waktu satu tahun gap year adalah kesempatan kamu buat ngelakuin hal-hal yang nggak sempat kamu lakuin selama di SMA dulu.

Intinya sih, banyak banget pilihan kegiatan yang bisa kamu lakukan selama setahun tersebut, tentunya jangan lupa sambil nyiapin UTBK SBMPTN untuk tahun selanjutnya ya.

2. Gap Year = Tertinggal Setahun?

Bener gak sih kalau gap year otomatis kamu tertinggal setahun dari temen-temen yang udah kuliah duluan.

Oke, jadi jawaban dari pertanyaan dari arti gap year sebenernya cukup luas ya.

Kita bahas dari segi kuliah dulu deh. Kuliah itu berbeda dengan sekolah kok, kalau di sekolah memakai sistem paket, artinya mata pelajaran (mapel) yang kamu pelajari sudah ditentukan oleh sekolah dan sama untuk semua siswa satu jurusan.

Sedangkan kalau di kuliah, kamu punya kebebasan untuk ngambil, nunda, ngedrop mata kuliah di tengah jalan, atau nambah mata kuliah kalau udah memenuhi persyaratan untuk ikut mata kuliah selanjutnya.

Jadi lama kuliah seorang mahasiswa ditentukan oleh pilihan dan performa mahasiswa itu sendiri.

Makanya, sering kamu temui kok ada ya mahasiswa yang 3,5 tahun udah lulus. Tapi ada juga yang 7 tahun bahkan hampir drop out (DO) baru wisuda.

Ya ini karena semua tergantung pada kemauan, ketekunan dan semangat masing-masing mahasiswa. Intinya dunia perkuliahan memang “lebih” individualis dibanding SMA untuk kebebasan memilih mata kuliah ya.

Terus gimana kalo soal karier atau pekerjaan? Ada bedanya juga gak?

Wah kalau dunia pekerjaan, ini lebih individual lagi. Soalnya apa yang kamu capai selama bekerja tergantung pada kemampuan saat bekerja.

Banyak orang sebelum usia 30 tahun sudah jadi manager, atau bikin perusahaan startup yang sukses. Nah, ini cuman bisa terjadi kalau orang tersebut punya skill mumpuni dan mental baja.

Kalau kamu bisa menafsirkan apa itu gap yeardi kehidupan sehari-hari dengan baik, bisa jadi kamu malah menemukan cita-cita yang nggak pernah kepikiran sebelumnya atau menemukan career path yang nggak disangka-sangka.

3. Gap Year = Aib?

Benarkah gap year adalah aib? Bentar… bentar, kalo ada pertanyaan kayak gini, cobalah menjawab dengan pikiran terbuka.

Menunda sesuatu bukan berarti kamu gagal atau sebuah aib. Mungkin, awal memutuskan untuk mengambil gap year, kamu merasa tertinggal dengan temen-temen yang udah lebih dulu kuliah.

Tapi coba pikir lagi deh, ini emang karena gap year adalah aib atau karena kamu belum punya tujuan yang jelas untuk mengisi waktu. Inget ya, ada bedanya nih.

Gap year kuliah bukanlah aib. Tiap-tiap orang punya ukuran keberhasilan dan jalan hidup yang beda-beda. Belum tentu banget hal-hal negatif yang ada di pikiran kamu tentang gap year juga muncul di pikiran orang lain.

Bisa jadi mereka cuek, atau malah mau bantuin kamu sampe pengen kasih semangat.

Nah, supaya meminimalisir pikiran negatif di pikiran kamu gak bertambah besar, penting banget buat kamu merencanakan kegiatan gap year dengan matang, lengkap dengan tujuan yang ingin kamu raih.

Manfaat Gap Year

Seperti yang sempet aku singgung di awal artikel, beberapa universitas top dunia seperti Harvard, Princeton, Tufts, dan New York University bahkan merekomendasikan bagi mahasiswa barunya untuk nunda kuliah setahun.

Contohnya, Harvard University telah merekomendasikan opsi ini selama lebih dari empat dekade.

Sebenernya apa sih alasan universitas-universitas ternama di dunia ini merekomendasikan mahasiswanya ngelakuin gap year?

Ternyata gap year memiliki manfaat tersendiri lho. Soalnya siswa yang telah melakukannya mengaku mendapatkan pengalaman yang sangat berharga yang tidak didapatkan di sekolah formal.

Banyak penelitian yang menunjukkan dampak positif terhadap mahasiswa yang mengambil gap year.

Di Australia dan Inggris contohnya, para peneliti menemukan bahwa siswa yang mengambil gap year memiliki dampak positif yang signifikan terhadap prestasi akademis setelah masuk di perguruan tinggi (Birch dan Miller 2007; Crawford dan Cribb 2012).

Ada lagi di Inggris dan di Amerika Serikat, tercatat siswa yang telah mengambil gap year memiliki kemungkinan lebih besar lulus dengan nilai rata-rata lebih tinggi daripada yang siswa yang tidak (Crawford and Cribb 2012, Clagett 2013).

Dari hasil survei ke anak-anak yang mengambil gap year juga demikian, hampir semuanya setuju bahwa gap year telah berdampak positif bagi mereka khususnya dari segi personal.

Paling banyak manfaat yang mereka rasakan adalah dari sisi memiliki waktu lebih untuk melakukan personal reflection atau refleksi diri.

Aktivitas refleksi diri ternyata bisa membantu anak-anak memahami apa itu gap year dan menemukan potensi terbaik dalam mereka sehingga memudahkan mereka menentukan tujuan selanjutnya.

Ngomongin tentang manfaat, ternyata selain refleksi diri masih banyak keuntungan lainnya yang bisa kamu dapatkan, langsung cek di bawah ini aja ya:

1. Gap Year Buat kamu Jadi Lebih Matang dan Dewasa

“Siswa gap year dianggap ‘lebih dewasa, lebih mandiri dan percaya diri’ daripada siswa non-gap year” [Birch, “The Characteristics of Gap-Year Students and Their Tertiary Academic Outcomes”, Australia, 2007].

Gap year kuliah akan ngajarin kamu bagaimana menentukan goals dan bagaimana kamu berusaha mewujudkan goals tersebut.

Mulai dari mengambil keputusan, mengatur waktu, menentukan prioritas hingga berkomitmen terhadap apa yang sedang kamu rencanakan.

Tekanan sosial dari lingkungan akan membuat kamu terbiasa dengan hal tersebut sehingga kamu akan lebih cuek dengan berbagai omongan orang lain.

Bagi yang melakukan gap year kuliah karena terpaksa (nggak lolos di SBMPTN atau PTN dan jurusan impian), gap year bakal ngajarin kamu bagaimana menerima dan berusaha bangkit kegagalan.

2. Gap Year Artinya kamu Bisa Punya Waktu yang Banyak Buat Refleksi Diri 

Dengan padatnya waktu dan kegiatan kelas 12, sekolah pagi sampai sore, malamnya bimbel atau belajar, begitu terus selama hampir setahun.

Ini membuat banyak anak-anak kelas 12 terjebak dalam rutinitas, tanpa sempat memikirkan atau merenungkan secara mendalam pertanyaan yang lebih penting dan mendasar seperti:

“Apa sih minat dan bakat aku?”

“Hal-hal apa nih yang menarik untuk aku eksplor?”

“Apa karir yang pengen aku capai ya?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas, kebanyakan nggak sempat kamu cari jawabannya di dalam diri kamu sendiri karena rutinitas dan tekanan belajar selama kelas 12.

Dengan menyendiri dalam waktu yang cukup lama, kamu jadi punya banyak waktu buat menilai kemampuan serta merencanakan hidup kamu jauh ke depan.

Nah, tahap menyendiri ini bisa didapat ketika kamu memilih untuk gap year.

Perlu kamu tau bahwa kuliah sendiri merupakan proses pembelajaran yang panjang. Di kampus, kamu bakalan benar-benar mempreteli secara detail bidang yang kamu tekuni.

Jadi apabila kamu nggak ada rasa minat atau keinginan untuk mengeksplorasi bidang yang akan kamu tekuni tersebut, maka waktu bertahun-tahun yang akan dihabiskan ketika kuliah mungkin bakalan terasa sangat berat.

Dalam sudut pandang yang lebih luas, mengutip laporan Tempo, saat ini hanya 30% dari pelajar Indonesia yang bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Maka sangat disayangkan kalau jumlah minoritas tersebut diisi oleh anak-anak yang salah jurusan atau anak-anak yang nggak punya motivasi tinggi dalam belajar.

Kalau keputusan yang kamu ambil tepat, kemungkinan kamu bisa lebih menikmati kuliah. Lebih jauh lagi, kemungkinan bisa lebih menikmati pekerjaan dan karir kamu kelak.

Klik juga : Informasi Seleksi dan Syarat Masuk Fakultas Kedokteran UI

3. Gap Year Artinya kamu Punya Banyak Waktu Buat Eksplorasi Hal Baru 

Rutinitas sekolah yang sangat padat membuat banyak siswa yang nggak sempat mencoba hal baru dan mengeksplorasi hal yang nggak diajarkan di sekolah.

Kalau selama ini keinginan belajar kamu “dihambat” sekolah, saat gap year adalah saat kamu punya waktu untuk mempelajari apa pun yang pengen kamu pelajari.

Dengan gap year, kamu punya waktu buat menambah atau meningkatkan skill yang dimiliki. kamu bisa ikutan kursus atau magang untuk menambah pengalaman.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, kamu punya kebebasan buat melakukan kegiatan apapun yang kamu pengenin yang selama ini terhalang rutinitas sekolah.

aku mau cerita dikit nih, soalnya bisa dibilang aku ini adalah anak gap year juga. Cuman gap year-nya setelah selesai kuliah hehe.

Setelah lulus dari STAN tahun 2011, angkatan aku sempat “nganggur” selama kurang lebih setahun karena menunggu untuk diangkat CPNS.

Banyak temen-temen angkatan aku yang mengeluh dengan keadaan tersebut. Namun banyak juga yang akhirnya mengisi waktu dengan magang, kerja atau pun kursus lagi.

Karena aku punya minat di pendidikan, aku akhirnya mengisi waktu dengan bikin twitter @halokampus.

Setiap hari, selama berbulan-bulan aku ngasih twit-twit informatif seputar persiapan masuk kuliah termasuk buat para-alumni yang sedang gap year.

Hal tersebut memaksa aku untuk belajar hal-hal lain, seperti marketing, membuat website, dll. Dan ternyata itu semua seru juga.

Singkat cerita, akhirnya followers twitter aku mencapai ratusan ribu dan aku diajak buat gabung kerja di tim Marketing Aflah Education.

Dari sebuah eksplorasi pada masa nganggur setahun, sekarang jadi pekerjaan yang aku jalani.

Jadi, daripada mengeluh atau sedih dengan keadaan, manfaatkan gap year buat benar-benar eksplorasi minat dan bakat kamu yang selama ini nggak sempat kamu lakukan.

4. Gap Year Artinya kamu Punya Banyak Waktu Buat Belajar SBMPTN

Gap year dan ingin melanjutkan kuliah di PTN impian tentunya bisa banget.

Dengan waktu belajar lebih lama yang didapatkan dari gap year, tentu saja kamu punya waktu banyak buat mempersiapkan diri menghadapi SBMPTN di tahun berikutnya.

Dengan spare waktu yang lebih ini, kamu punya kesempatan buat mengulang dari awal lagi alias nguatin di bagian fundamental.

Sehingga nantinya kamu lebih enak ketika mempelajari materi-materi tingkat lanjut.

Tapi, kira-kira kamu tau gak sih idealnya gap year berapa tahun?

Rata-rata alumni SMA di Indonesia itu melakukan gap year selama satu tahun, tapi bisa maksimal dilakukan selama dua tahun, kenapa?

Karena kamu hanya punya tiga kesempatan untuk ikutan SBMPTN. Misalnya kamu lulus tahun 2022, berarti kesempatan terakhir kamu ikut SBMPTN adalah pada tahun 2024.

Tips dan Trik Supaya Gap Year Berkualitas

Oke, sampai di sini, aku harap kamu udah mulai ngeh kan apa itu gap year dan faedah apa aja yang bisa didapatkan selama menjalani gap year.

Tapi, terlepas dari semua faedah itu, nggak ada jaminan dengan mengambil gap year kamu bakalan semakin matang dan dewasa, menemukan minat dan bakat, atau lolos di perguruan dan jurusan yang diinginkan tahun depan.

Tentu keberhasilan ini ditentukan dari seberapa berkualitas gap year yang kamu lakukan.

Oleh karena itu, kamu harus merencanakan dengan matang apa yang bakal dilakukan selama setahun ini dan berkomitmen dengan rencana tersebut.

1. Merencanakan Kegiatan Gap Year

Supaya gap year kuliah berjalan sesuai dengan harapan, kamu nggak bisa menjalani dengan cara mengalir begitu aja.

Setahun emang kesannya adalah waktu yang banyak. Tapi ketika menjalaninya, tau-tau udah pendaftaran UTBK SBMPTN aja.

Makanya, penting banget untuk bikin list apa aja yang akan kamu lakukan selama gap year, lalu bikin jadwal kegiatannya.

Kalau kamu gagal merencanakan dan memanfaatkan gap year dengan baik, maka sama aja dengan menyia-nyiakan usia emas buat belajar dan malah jadi gak produktif.

Dari segi non akademis, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menambah pengalaman sekaligus meningkatkan soft skills yang mungkin sebelumnya nggak pernah dipelajari di sekolah.

Misalnya kamu menggunakan waktu gap year jadi relawan suatu kegiatan, traveling, bikin project, bikin usaha, hingga ikutan magang.

2. Beberapa Skills yang Wajib kamu Pelajari Selama Gap Year

Selain kegiatan non-akademis di atas, jangan lupakan kegiatan akademiknya, karena tujuan awal kamu gap year kan supaya bisa diterima di perguruan tinggi tahun depan kan?!

Beberapa skills yang penting untuk kamu pelajari selama setahun gap year adalah:

1. Fundamental Skills

Fundamental skills selama gap year adalah kemampuan yang mencakup thinking skills, basic mathematics, dan basic scientific thinking.

Dengan fundamental skills yang lebih oke, diharapkan pola pikir kamu jadi gokil dan justru jadi lebih gampang untuk belajar SBMPTN.

kamu wajib banget khatamin materi Aflah.net yang legendaris ini terkait fundamental skills: Fundamental Skills

2. Bahasa Inggris 

Dunia kita dibatasi dengan sejauh mana kita menguasai bahasa. Sebagai bahasa komunikasi internasional, sebagian besar ilmu pengetahuan saat ini tersedia dalam bahasa Inggris.

Mulai dari artikel di Wikipediatextbook perkuliahan, e-book, sampai jurnal ilmiah; jumlahnya sangat jomplang antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Itu baru dibandingkan secara kuantitas, belum kualitas. Keterbatasan penguasaan Bahasa Inggris akan sangat menghambat proses belajar ketika kamu kuliah nanti.

Makanya skill lain yang bisa kamu asah saat gap year adalah kemampuan Bahasa Inggris.

3. Materi SBMPTN

Udah eksplorasi banyak hal dan memperkuat basic skills, pastinya pembelajaran SBMPTN itu sendiri jangan kelewatan dong.

Pastikan pembelajaran SBMPTN didasari pada penguasaan konsep yang mantap, deliberate practice yang efektif, dan creative problem solving.

Menjadi seorang alumni yang harus melakukan gap year adalah hal yang gak mudah. Ditambah kesempatan kamu buat buat masuk universitas lewat jalur undangan (SNMPTN) tuh udah pupus.

Jadi kalo kamu masih punya pertanyaan, apakah gap year bisa ikut SNMPTN?

Jawabannya, enggak. Soalnya nilai raport untuk mendaftar SNMPTN hanya bisa diinput oleh pihak sekolah (SMA sederajat) tempat kamu bersekolah.

Bahkan akun LTMPT untuk SNMPTN itu dibuatin sama pihak sekolah lhoJadilah kalo gap year, kamu cuman punya kesempatan masuk lewat jalur tes (UTBK SBMPTN) atau mandiri.

Tapi gapapa, karena perjuangan kamu sebagai alumni yang sedang gap year itu akan terbayarkan asalkan kamu sungguh-sungguh dan berkomitmen belajar dengan giat.

4. Important Insights

Important insights itu hal-hal penting yang sebaiknya kamu ketahui agar bisa melihat dunia dengan kacamata baru yang berlandaskan nalar yang solid dan pengetahuan sains yang gokil.

Berbagai insightful knowledge ini bisa kamu dapet melalui buku atau video dokumenter.

Coba deh selain belajar buat SBMPTN, bikin jadwal juga buat baca buku atau tonton video dokumenter selama masa gap year.

Kalau kamu nggak suka atau cepat ngantuk saat baca buku, kamu bisa pilih nonton video. Intinya belajar atau cari insights sebanyak-banyaknya saat gap year.

aku pribadi, sebagai pemula, suka baca buku big history atau big picture dari suatu konsep agar bisa dapet gambaran besarnya dulu.

Misalnya Kosmos karya Carl Sagan yang ngomongin alam semesta, Sapiens karya Yuval Harari yang ngomongin sejarah peradaban manusia dari prasejarah sampai modern.

Atau Sejarah Dunia untuk Pembaca Muda karya Ernst Gombrich. Untuk dokumenter, kamu bisa cari di Youtube, Netflix atau Curiositystream (berbayar sih, tapi ini aku rekomendasikan banget).

3. Menjaga Komitmen Selama Gap Year

Buat yang ngambil gap year, kamu harus pinter-pinter memotivasi diri sendiri. Bagi yang gagal berkomitmen, sangat mudah buat kamu kehilangan fokus dan tujuan di awal gap year. Ngomongin fokus dan tujuan, Aflah sudah bikin artikel yang relate banget nih.

Salah satu cara yang aku rekomendasikan banget untuk menjaga komitmen saat gap year adalah dengan mencemplungkan diri di lingkungan yang sama-sama berjuang untuk SBMPTN tahun depan.

Sekarang ada banyak banget grup-grup belajar bahkan khusus anak-anak gap year, baik offline maupun online yang bisa kamu ikuti.

Sebagai penyemangat lain, kamu bisa baca-baca pengalaman beberapa pengguna Aflah ketika gap year:

Salah satu cara yang aku rekomendasikan banget untuk menjaga komitmen saat gap year adalah dengan mencemplungkan diri kamu di lingkungan yang sama-sama berjuang untuk SBMPTN tahun depan. Sekarang ada banyak banget grup-grup belajar, baik offline maupun online.