Masalah ereksi merupakan hal umum yang menimpa kaum pria. Dalam sebuah dokumenter berjudul Impotential, Dr Petra Boynton meneliti masalah yang dialami kebanyakan pria pada tahap tertentu dalam kehidupan mereka.
Dan inilah kisahnya.
“Saya tidak bisa berhubungan seks seperti biasanya. Saya bahkan mengalami kesulitan untuk menikmati hubungan seks. Apa yang salah dengan saya?” Begitulah sebagian besar email yang saya terima dari sejumlah pria.
Begitupun selama penelitian yang saya lakukan selama 20 tahun terakhir, mereka juga pernah menceritakan kisah serupa dalam penelitian tersebut. Di sini, saya ingin berbagi kisah-kisah mereka, beberapa nama diganti untuk menjaga kerahasiaan.
Kaum pria umumnya menganggap harus bersikap dengan cara tertentu yang ‘khas pria’. Tidak menunjukkan emosi, atau berbicara tentang perasaan mereka, atau mengaku mengalami berbagai masalah. Mereka juga seharusnya menjadi seseorang yang selalu menginginkan hubungan seks dan hebat dalam urusan ranjang.
Tak satu pun dari semua ini realistis atau berguna, jadi tidak heran bila para pria terkejut mengetahui bahwa masalah yang berkaitan dengan kesulitan ereksi sebetulnya merupakan hal yang normal. Semua pria terkadang mengalaminya.
Sejak beberapa pria mengakui secara terbuka bahwa mereka memiliki masalah ereksi, sontak hal itu menjadi tidak tabu lagi untuk dibicarakan. Itu berarti kaum pria dan pasangannya menyalahkan diri mereka sendiri, takut ditolak, dan merasa cemas bahwa hal ini akan membuat hubungan mereka putus.
Anda bisa merasa sangat lega jika kedua belah pihak sama-sama khawatir dan ingin berupaya mengatasi kesulitan ereksi. Para pasangan yang mengalami masalah ereksi ini bisa berbicara bebas dalam film dokumenter “Impotential”di Radio 4, BBC, tanpa khawatir identitas mereka diketahui publik.
Anda harus tetap memiliki selera humor
Contents
Graham dan pasangannya, Joanne, sudah bersama-sama selama dua tahun. Lalu mereka mengetahui bahwa Graham terkena kanker. Akibatnya prostatnya diangkat. Di sini mereka menceritakan kisah mereka tentang bagaimana hal ini mempengaruhi kemampuannya untuk ereksi dan bagaimana mereka harus tetap berpikir positif tentang hal itu.
Aneh rasanya menceritakan masalah Anda di depan dokter
Rasanya malu bila harus berbicara dengan dokter, apalagi harus diperiksa di bagian intim. Di sini, Tom berbicara tentang pengalamannya dan mengatakan bahwa dia senang dia siap untuk hal itu, pasien harus sudah mandi dulu.
Hal terpenting adalah tidak panik
Kaum pria seringkali khawatir bahwa masalah ereksi merupakan pertanda tentang sesuatu yang sangat serius, teror yang membuat mereka mengira ini adalah kanker dan harus segera ke dokter.
Namun di sisi lain, kaum pria juga sering mengabaikannya saja.
Masalah ereksi yang bukan terkait kecemasan, mungkin merupakan tanda bahwa tubuh Anda mencoba memberitahukan sesuatu. Jadi semakin cepat Anda ke dokter, semakin cepat Anda bisa diobati.
Baca juga : Lima mitos keliru soal patah tulang
Seks secara tak terduga masih bisa menyenangkan
Selama pembuatan dokumenter itu, saya berbicara dengan Nick dan istrinya, Ede. Mereka mengatakan kepada saya bahwa, meski salah satu di antara mereka terkena kanker, bukan berarti hubungan mereka kandas. Kehidupan seks Anda akan berubah, tapi beberapa di antaranya mungkin akan membaik.
Betul, memang demikian. Ini bukan malapetaka belaka. Seperti kata Graham, “Selalu ada jalan, kita bisa mengatasinya.”
Sebenarnya seks, kalau Anda menginginkannya, bisa sangat menyenangkan. Bahkan juga setelah operasi atau ketika ada masalah akut yang membuat ereksi tidak mungkin, atau hanya saat ereksi cuma sesekali tidak terjadi.
Ketika hubungan seks tidak lagi hanya terfokus pada penis dan penetrasi, maka Anda bebas untuk lebih kreatif, mengeksplorasi lebih banyak cara untuk kesenangan tubuh Anda, dan berkonsentrasi juga pada cara yang lebih luas agar terhubung dengan pasangan dan menikmati waktu bersama.
Namun, kita tidak perlu terburu-buru mencoba membuat segalanya lebih baik, atau menganggap hal ini hanya mempengaruhi orang dalam hubungan, atau mengabaikan bagaimana perasaan marah, kesal dan frustrasinya orang saat ereksi terjadi secara tidak konsisten, atau tidak sama sekali.
Nick menekankan bagaimana ingatan tentang seks yang menyenangkan bisa membuat kita menderita. Ada yang ingin bunuh diri, merasa kesepian, atau merasa tidak dicintai.
Banyak cara untuk menghindari masalah ereksi
Masalah ereski tidak bisa terhindarkan bilamana terkena penyakit, infeksi atau cedera. Tapi sebagian besar, bisa dicegah. Berhenti merokok dan mendapatkan pendidikan seks yang lebih baik, adalah dua perubahan besar yang bisa membantu.
Alkohol juga merupakan salah satu penyebab sulit ereksi, jelas James.
Terkadang para pria khawatir padahal tidak perlu. Seperti salah seorang pria yang menulis e-mail kepada saya tentang kepanikannya. Ia berhubungan seks dengan pasangannya tadi malam. Lalu mereka mencoba lagi satu jam kemudian, ia tak berhasil ereksi!
Lalu mereka yakin bahwa mereka memiliki masalah seksual padahal mereka hanya perlu mempelajari bahwa sebagian besar yang mereka ketahui tentang seks adalah tidak realistis dan salah.
Saya berbicara dengan seorang pria bernama Femi, yang masih digelayuti masalah, namun kini baginya semua itu menjadi terasa ringan sejak dia belajar banyak tentang seks dan kesenangan.
Tapi jika Anda masih khawatir, konsultasikan dengan dokter. Mereka tidak akan menghakimi, dan seperti kata Tom, mereka pernah melihat dan mendengar maslah ini sebelumnya.