Pertanian

PENGARUH pH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

Aflah Indonesia – Tanah adalah media alam yang menjadi salah satu aspek penunjang kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk pula tanaman. Subur atau tidaknya tanah dipengaruhi oleh kandungan unsur hara yang berbeda-beda pada setiap jenis tanah.

Unsur hara yang terkandung dalam tanah secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman disamping faktor kemampuan tanaman dalam menyerap zat hara dari dalam tanah. Kemampuan tanaman untuk melakukan proses penyerapan unsur hara juga dipengaruhi oleh faktor utama, yakni tingkat keasaman tanah atau pH.

pH merupakan kependekan dari potensial of hydrogen, sedangkan pH tanah adalah suatu standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan pada suatu lahan. Dengan mengetahui kadar pH dalam tanah, maka para petani dapat menentukan tanaman apa yang cocok ditanam atau di budidayakan karena setiap tanaman memiliki karakteristik kebutuhan kadar pH yang berbeda-beda.

PENGARUH pH TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

Ada tiga jenis pH yang mendasarai karakteristik tanah dan biasanya menjadi acuan utama dalam bidang pertanian antara lain :

pH Netral

Tanah dengan pH netral berada pada angka 6,5 hingga 7,8. Tingat keasam-basaan ini merupakan pH ideal kandungan senyawa organik, mikroorganisme, unsur hara dan mineral-mineral dalam kondisi yang optimal.

Biasanya tanah ber- pH netral cocok digunakan untuk bercocok tanam. Beberapa tanaman seperti ubi kayu optimal ditanam pada tanah ber-pH 4,5 hingga 8 dan cabai memerlukan ph tanah antara 5,6 hingga 7,2.

pH Asam

Kadar pH dalam tanah asam  biasanya dimiliki  oleh tanah gambut yang cenderung mempunyai kandungan hydrogen, aluminium dan belerang tinggi. Pada kondisi asam biasanya tanaman tidak mampu tumbuh dengan baik karena zat hara tidak dapat diserap oleh tumbuhan secara optimal. Untuk mengurangi kadar keasaman tanah kita dapat melakukan dengan pemberian dolomit atau kapur pertanian.

pH Basa

Tanah dengan pH basa lebih banyak mengandung zat kapur dan umumnya terdapat didaerah pesisir pantai. Selain itu tanah basa juga memliki kandungan ion magnesium, kalsium, kalium, dan natrium lebih tinggi. Kondisi kebasaan yang tinggi tidak baik untuk tanaman. Pengolahan tanah basa agar pH menjadi netral dapat dilakukan dengan pemberian kapur gypsum.

Klik juga : TIPS BUDIDAYA KELENGKENG AGAR CEPAT BERBUAH

Mengukur pH Tanah

Pengukuran kadar pH dalam tanah hendaknya dilakukan sebelum melakukan cocok tanam, baik tanaman pertanian maupun tanaman perkebunan .

pH Meter

Cara paling mudah untuk mengukur kadar pH dalam tanah adalah menggunakan pH meter

tanah adalah media alam yang diperlukan untuk kegiatan bercocok tanam, pada setiap tanah memiliki kandungan unsur hara yang berbeda-beda . banyak sedikitnya kandungan unsur hara pada tanah merupakan indikator tingkat kesuburan tanah tersebut.

kandungan unsur hara dan tingkat kesuburan tanah sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

tingkat kesuburan tanaman tergantung pada kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara yang tersedia di dalam tanah.

faktor penting yang mempengaruhi proses penyerapan unsur hara oleh akar tanaman adalah derajat keasaman tanah (ph tanah)

pH tanah adalah tingkat keasaman atau kebasaan suatu benda yang diukur dengan skala pH antara 0 hingga 14 .

suatu benda dikatakan bersifat asam jika angka skala pH kurang dari 7 dan disebut basa jika skala ph lebih dari 7. jika skala ph adalah 7 maka benda tersebut bersifat netral.

kondisi tanah yang paling ideal untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman adalah tanah yang bersifat netral, namun demikian ada beberapa jenis tanaman yang masih toleran terhadap tanah dengan ph yang sedikit asam yaitu tanah yang ber ph maksimal 5

           cara mengetahui ph tanah yang paling akurat adalah menggunakan alat pengukur ph yaitu pH meter.  pengetahuan tentang derajat keasaman tanah (pH tanah ) sangat berperan dalam keberhasilan suatu budidaya tanaman. dengan mengetahui pH tanah, maka petani bisa menentukan skala yang ideal untuk pertumbuhan dan berkembangnya tanaman sehingga kerugian dapat diminimalisir. Selain menggunakan ph meter, mengukur ph tanah bisa juga menggunakan kertas lakmus, namun pengukuran menggunakan kertas lakmus memiliki keterbatasan karena angka skala pH tidak dapat diketahui. pengukuran dengan kertas lakmus hanya bisa menentukan apakah tanah tersebut asam, netral atau basa. walaupun  demikian kertas lakmus cukup membantu dalam mengetahui kondisi dan sifat tanah.

           Apabila tanah atau media tanam memiliki tingkat keasaman tinggi, maka unsur magnesium, kalsium dan fosfor akan terikat  secara kimiawi sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. pada kondisi seperti itu unsur aluminiun dan mangan akan bersifat racun dan merugikan tanaman. pemberian pupuk tidak akan efektif dan tidak efisien karena unsur hara tidak diserap tanaman. akibatnya tanaman akan tumbuh tidak normal dan produktivitas rendah dengan kualitas yang buruk. Untuk mengurangi tingkat keasaman dapat dilakukan pemberian dolomit (kapur pertanian). pemberian dolomit dengan dosis sesuai kebutuhan dapat dilakukan untuk menyesuaikan nilai ph tanah. Untuk penambahan jumlah kapur pertanian (dolomit) dapat dilakukan dengan perhitungan sbb:

Bila diketahui pH tanah 4,5, sedangkan kita menginginkan ph 6 maka  6 – 4,5 = 1,5 dengan demikian  kebutuhan kapur pertanian (dolomit) yang diberikan adalah : 5,23 ton / ha.  penambahan selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3 – 5 th.

          Apabila tanah atau media tanam memiliki tingkat alkalin tinggi (basa) unsur hara micro seperti tembaga, mangan, seng dan besi akan terikat secara kimiawi dan tidak dapat diserap oleh tanaman . seperti halnya tanaman pada tanah asam, pada tanah basa tanaman juga tidak akan tumbuh dan berproduksi secara maksimal.     Pemberian kapur gypsum dapat dilakukan untuk menetralkan sifat basa tanah, ph tanah akan turun setelah kelebihan unsur sodium habis, walau hanya pada angka 7,5 saja. pemberian unsur asam atau belerang untuk menurunkan sifat basa tanah biasanya tidak efektif pada tanah yang mengandung mineral kalsium karbonat (unsur kapur).

TIPS BUDIDAYA KELENGKENG AGAR CEPAT BERBUAH

Aflah Indonesia – Lengkeng merupakan salah satu jenis buah yang banyak dijumpai di Indoensia. Meskipun harganya lebih mahal dibandingkan dengan jenis buah yang lain, namun penggemar buah yang satu ini tidak pernah surut.

Oleh karena itu, memulai bisnis budidaya lengkeng tentu bisa memberikan prospek yang menjanjikan dimasa mendatang. Menanam lengkeng tidaklah sesulit yang dibayangkan.

Buah dengan nama latin Dinocarpus longan ini dapat tumbuh dengan baik di suhu tropis Indonesia. Selain ditanam di lahan, lengkeng juga bisa ditanam didalam pot, atau juga dikenal dengan sistem tanam tabulampot.

Untuk bisa menghasilkan buah yang berkualitas, maka ada beberapa tips budidaya lengkeng yang bisa Anda praktekkan, yaitu sebagai berikut:

Pilih Bibit Lengkeng Berkualitas

TIPS BUDIDAYA KELENGKENG AGAR CEPAT BERBUAH

Langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin mendapatkan hasil lengkeng berkualitas adalah dengan memilih bibit terbaik.

Percuma jika proses perawatan maksimal namun bibit yang digunakan berkualitas buruk. Ada berbagai jenis bibit lengkeng yang bisa dipilih baik berupa bibit stek, cangkok, ataupun biji.

1. Biji

Ketika akan memilih bibit dalam bentuk biji, maka pilih biji yang berasal dari buah lengkeng yang sudah tua. Bibit dari biji lengkeng lebih mudah didapatkan namun kelemahannya bibit dari biji memiliki pertumbuhan yang tergolong lambat.

2. Cangkok dan Stek

Bibit yang berasal dari stek dan juga cangkok biasanya lebih banyak diminati dibandingkan dengan bibit biji. Jika ingin menggunakan bibit cangkok, pilihlah bibit yang berasal dari indukan yang produktif.

Hal yang sama juga harus dilakukan ketika akan memilih bibit stek. Batang yang baik untuk bibit stek adalah yang berukuran 15-20 cm.

Persiapan Lahan Untuk Tumbuh

Agar proses pertumbuhan dan perkembangan selama budidaya lengkeng berjalan dengan maksimal, maka harus dipersiapkan media tanam yang sesuai.

  • Lengkeng akan berbuah lebat jika ditanam di lahan yang terkena sinar matahari penuh. Untuk mencukupi kebutuhan haranya jangan lupa untuk menambahkan pupuk dasar pada lahan sebelum penanaman bibit.
  • Pengairan dan Pemupukan Sesuai Kebutuhan
  • Proses penyiraman lengkeng dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore hari apalagi ketika memasuki musim kemarau. Namun, ketika musim hujan tidak perlu melakukan penyiraman dua kali sehari namun cukup pastikan bahwa tanah tidak tergenang air.
  • Untuk pemupukan, lakukan pemberian pupuk dasar di awal-awal masa penanaman. Setelah tanaman cukup besar, maka bisa diberikan pupuk susulan.

Jenis pupuk yang bisa diberikan yaitu pupuk kandang dengan jangka waktu pemberian sekitar 1 bulan sekali.

Baca juga : MENGENAL BUAH BIT SERTA MANFATNYA UNTUK KESEHATAN

Perawatan Selama Proses Pertumbuhan

Setelah memberi nutrisi dan air yang cukup, Anda tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Agar lengkeng dapat berbuah lebat ketika panen, maka perhatikan juga perawatan rutin yang harus dilakukan.

Beberapa perawatan rutin yang harus dilakukan antara lain penggemburan tanah, pemangkasan, penyiangan, serta pemberantasan hama.

1. Penggemburan tanah

Ketika tanaman sudah cukup besar, tanah yang berada di sekitar lengkeng cenderung mengeras. Oleh karena itu, Anda harus melakukan penggemburan tanah secara rutin di area sekitar lengkeng, agar akarnya dapat bergerak lebih leluasa dan dapat menyerap nutrisi dengan lebih mudah.

2. Pemangkasan

Pemangkasan daun dan ranting juga harus dilakukan secara rutin agar tanaman lebih produktif. Dengan melakukan pemangkasan secara rutin, maka nutrisi yang diserap oleh akar akan sepenuhnya mengalir ke bagian buah sehingga buah dapat berbuah dengan lebat.

3. Penyiangan gulma

Untuk penyiangan gulma dilakukan kondisional. Ketika gulma sudah banyak tumbuh di sekitar tanaman lengkeng, maka Anda harus segera melakukan penyiangan. Jika dibiarkan terlalu lama, maka gulma akan mengambil banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

4. Pemberantasan hama

Hama embun jelaga merupakan jenis hama yang berbentuk symbiosis antara semut dan juga cendawan. Untuk mengatasi serangan hama ini, Anda harus langsung memangikas atau memotong ranting yang terinfeksi agar tidak menyebar ke bagian tanaman lain.

Lakukan Pemanenan dengan Cara yang Tepat

Agar tidak rusak, maka proses pemanenan dilakukan ketika matahari tidak terik. Anda bisa melakukannya di pagi ataupun sore hari.

Selain itu, proses pemanen lengkeng juga harus dilakukan satu kali untuk satu pohon. Sebelum melakukan proses pemanenan, Anda harus tahu dulu apa saja ciri-ciri lengkeng yang sudah bisa dipanen. Beberapa ciri-cirinya yaitu:

  • Berumur sekitar 4-6 bulan setelah berbunga
  • Buah berwarna coklat tua
  • Memiliki rasa yang manis

Itulah beberapa tips budidaya lengkeng yang bisa Anda coba di rumah. Jika proses penanaman dan perawatan lengkeng dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh, maka memiliki pohon lengkeng yang berbuah lebat sudah bukan impian lagi.

MENGENAL BUAH BIT SERTA MANFATNYA UNTUK KESEHATAN

Aflah Indonesia – Buah bit adalah tanaman yang berasal dari keluarga Amaranthaceae-Chenopodiaceae. Artinya, buah bit masih satu keluarga dengan sayuran lobak dan sayuran berakar lainnya. Umumnya, buah ini hanya digunakan akarnya saja yang terasa manis untuk obat kesehatan. Namun lama kelamaan, daging buah dan daunnya juga dikonsumsi.Buah bit pertama kali dikonsumsi oleh masyarakat di Afrika ribuan tahun yang lalu.

Akar buahnya yang begitu populer kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Eropa. Lalu, orang-orang tersebut membudidayakan dan mengonsumsinya di daerah mereka.Dari abad ke 16 hingga abad ke-19, buah bit digunakan untuk mendapatkan beberapa manfaat. Misalnya, jus daging buahnya digunakan sebagai pewarna makanan. Sementara kandungan gula pada buahnya digunakan sebagai pemanis campuran dalam makanan dan minuman. Terlebih, di sekitar abad ke-19, buah ini mulai digunakan sebagai salah satu campuran bahan untuk mengekstraksi dan memurnikan gula yang terbuat dari tebu.Buah bit atau buah bit merah merupakan tanaman sejenis umbi yang berwarna ungu kemerahan. Bentuknya menyerupai kentang serta manfaat buah bit juga terdapat pada akar dan tangkainya.

MENGENAL BUAH BIT SERTA MANFATNYA UNTUK KESEHATAN

Biasanya buah bit dikonsumsi dengan cara dijus atau diolah lagi menjadi santapan dengan tekstur lembut.Meskipun daunnya bisa dimasak untuk dijadikan sayur, buah bit lebih dikenal umbinya yang mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Buah bit mengandung tinggi karbohidrat namun kandungan lemak, kalori dan proteinnya sangat rendah.Jadi sangat bagus dikonsumsi bagi yang sedang menjalani program diet. Kandungan betasianin (pigmen ungu) dan betasantin (pigmen kuning) yang terdapat pada buah bit inilah yang membuat warnanya menjadi merah gelap keunguan. Karena warnanya yang pekat ini, buah bit juga sering dipakai sebagai pewarna makanan alami.Buah ini sering ditemukan di Amerika dan Inggris, tetapi jika Anda ingin membelinya bisa diperoleh di pasar swalayan. Yuk, simak segudang manfaat buah bit untuk tubuh pada penjelasan di bawah ini.
Gizi yang terkandung dalam buah bit
Di dalam buah bit dapat ditemukan sejumlah nutrisi berikut ini:Asam folat,Kaliumen,Serat
,Vitamin C ,Magnesium, Zatbesi,Fosfor ,Triptofan,Caumarin, Betasianin

Manfaat buah bit untuk kesehatan jus buah bit :

1. Mengandung banyak antioksidan di dalamnya

Antioksidan adalah senyawa yang membantu menetralkan masuknya radikal bebas yang berbahaya di dalam tubuh. Antioksidan juga bisa mencegah terjadinya stres oksidatif dan merusak sel-sel baik di dalam tubuh Anda.
Selain itu beberapa penelitian telah menemukan bahwa antioksidan dapat melindungi tubuh terhadap banyak jenis penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker dan diabetes.
Manfaat buah bit secara alami juga terdapat pada tingginya kandungan fitonutrien untuk melawan penyakit, antioksidan, vitamin dan mineral. Bahkan, buah bit dianggap menjadi salah satu sumber buah yang mengandung jenis fitonutrien, yakni, betalain. Betalain baik untuk mencerahkan warna kulit. Ia juga mampu membantu melindungi beberapa perkembangan jenis kanker dan penyakit lainnya di tubuh Anda.

2. Detoks alami untuk tubuh (ginjal dan hati)

Tubuh sebenarnya dapat mengeluarkan racun (detoks) sendiri, hal ini terjadi secara alamiah untuk mencegah Anda keracunan. Pertama, ada organ detoks ginjal yang berfungsi menyaring darah dan menghasilkan air seni.Lalu ada paru-paru yang berfungsi mengeluarkan karbon dioksida dari oksigen yang telah dihirup. Ada kulit yang berfungsi mendorong racun dan partikel berbahaya lainnya keluar melalui pori-pori. Selanjutnya ada hati juga yang memainkan peran penting dalam detoksifikasi, yakni dengan membuang racun dan zat berbahaya lainnya dari darah.

Untuk mendorong tubuh mengeluarkan racun, buah bit mampu membantu beberapa organ tersebut, terutama ginjal dan hati, untuk tetap bekerja secara maksimal. Hal ini ditemukan dari penelitian di Polandia.
Penelitian ini menguji seekor tikus yang diberi buah bit, tikus tersebut sebelumnya memang sudah mengalami kerusakan pada sel-sel di tubuhnya. Setelah diberikan buah bit secara rutin, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Phytotherapy Research menemukan bahwa tikus tersebut menjadi lebih sehat.
Hasil ini ditemukan pada tubuh tikus yang menunjukkan bahwa kadar enzimnya menjadi baik dan organ detoks di tubuhnya jadi maksimal bekerja membuang racun di tubuh karena konsumsi buah bit. Jangan lupa juga konsumsi kombinasi jus bit, wortel dan ketimun, adalah salah satu cara terbaik untuk membersihkan ginjal dan hati dari racun yang tertimbun di kedua organ tersebut.

3. Dapat mencegah hipertensi
Telah terbukti secara nyata, minum jus dari umbi bit ini menurunkan tekanan darah tinggi. Kandungan nitratnya yang juga terdapat pada sayur berdaun hijau, menurunkan tekanan darah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Barts and London School of Medicine dan juga Peninsula Medical School menyarankan cara murah ini untuk menurunkan hipertensi. Menurut Prof. Amrita Ahluwalia dari Barts & London School of Medicine, minum jus bit serta sayuran lain yang kaya akan kandungan nitrat akan memelihara kesehatan jantung.

4. Meningkatkan stamina, makanan idaman para atlet
Penelitian dari Universitas Exter di Inggris menyatakan, minum jus bit bisa membantu orang yang berolahraga, biasanya untuk atlet, menjadi 16 persen lebih kuat dan berstamina karena kandungan nitratnya dapat mengurangi pembakaran oksigen dalam olahraga, sehingga rasa capek dapat berkurang.Buah bit telah terbukti memiliki manfaat dari salah satu makanan atlet. Ini karena kandungan nitratnya telah terbukti membuat sel-sel lebih baik dalam menghasilkan energi dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan performa.Selain itu, sebuah studi percobaan pada tahun 2011 menemukan bahwa mengonsumsi jus bit secara rutin dapat meningkatkan tenaga dan stamina seseorang menjadi 2,8 persen lebih banyak tenaganya.Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa suplemen nitrat, dapat mengurangi rasa lelah saat berolahraga serta bisa memperkuat latihan dengan intensitas tinggi, cocok untuk para atlet.

5. Mencegah anemia
Buah yang berwarna kemerahan ini sering dihubungkan dengan warna darah, sehingga dipakai untuk mengatasi masalah anemia. Sebenarnya yang mengatasi anemia adalah kandungan zat besinya yang cukup tinggi, yang mengaktifkan kembali dan meregenerasi sel darah merah serta menyuplai oksigen yang berguna bagi kesehatan sel-sel darah merah.

Baca juga : Bioteknologi Pertanian

6. Mengurangi masalah pencernaan
Buah bit merupakan buah kaya kandungan serat yang menyediakan 3,8 gram pada satu porsi cangkir buah bit. Kandungan serat berfungsi untuk membantu makanan bergerak melalui usus cerna. Serat juga bisa membantu melunakkan tinja, sehingga bisa membuat buang air besar atau BAB Anda nyaman, sehat, dan teratur.
Sebuah penelitian menemukan, bahwa asupan serat dalam buah bisa membuat tingkat BAB orang yang punya kondisi sembelit, atau susah buang air besar, jadi lancar. Namun, tidak hanya itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa asupan serat dari manfaat buah bit juga bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dengan cara lain juga dan dapat melindungi kondisi seperti infeksi pada usus, wasir dan GERD atau asam lambung.

7. Pas untuk yang ingin menurunkan berat badan.Selain mengandung banyak gizi, bit mengandung banyak kandungan serat namun rendah kalorinya. Ini merupakan sumber makanan yang bagus, jika Anda sedang menjalani program diet atau ingin menurunkan berat badan. Bahkan, setiap cangkir bit mengandung sebanyak 59 kalori dan 3,8 gram serat, atau setara dengan h 15 persen serat yang Anda butuhkan sepanjang hari.

8. Mengatasi masalah ketombe
Untuk mengatasi masalah ketombe pada rambut indah Anda, coba rebus buat bit dengan diberi sedikit, lalu dioleskan dan dipijat lembut ke kulit kepala. Biarkan semalaman dibungkus dengan handuk. Keesokan harinya, bilaslah dan keramasla.

9. Pewarna makanan alami
Kandungan betaninnya yang menghasilkan warna merah terang dapat dipakai untuk pewarna alami makanan, misalnya es krim, kue basah atau kue kering, dan jelly.

10. Pewarna rambut alami
Bila Anda akan mewarnai rambut dengan bubuk henna, coba pilih warna hitam dan kemudian dicampur dengan jus akar bit merah. Hasilnya, rambut Anda akan hitam dengan gradasi burgundy dan alami. Lebih sehat dan tetap cantik alami.

Daun buah bit juga bermanfaat

Selain akar dan daging buahnya, ternyata daun buah bit juga bermanfaat dan bisa dikonsumsi, lho. Daun buah yang berwarna ungu kemerahan ini mengandung nutrisi penting seperti protein, fosfor, seng, serat, vitamin B6, magnesium, potasium, tembaga. Selain itu, daunnya juga sejumlah besar vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi.
Daun buah bit sebenarnya memiliki lebih banyak zat besi daripada kandungan zat besi di bayam (hijau berdaun lainnya dalam keluarga botani yang sama). Lalu, nilai gizinya juga lebih tinggi dibanding gizi di dalam akar ataupun di dalam daging buahnya itu sendiri. Berikut merupakan beberapa manfaat daunnya:
Bantu menangkal osteoporosis dengan meningkatkan kekuatan tulang
Melawan penyakit Alzheimer
Memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan merangsang produksi antibodi dan sel darah putih.

Bioteknologi Pertanian

Aflah Indonesia – Bioteknologi adalah pemanfaatan  dan/atau perekayasaan proses biologi dari suatu agen biologi untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia, lebih dikenal sebagai bioteknologi modern, karena di dalamnya terdapat perekayaan proses, termasuk rekayasa genetika. Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu, dengan menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur  ragi untuk membuat makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam pembuatan anggur. Di bidang pertanian, mikroorganime digunakan sejak abad ke-19 untuk mengendalikan hama serangga dan menambah kesuburan tanah. Mikroorganisme juga sudah digunakan secara luas didalam mengolah limbah industri dalam dasawarsa ini.

Bioteknologi konvensional/tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme sebagai tenaga kerja gratis hanya perlu diberi stater agar ia bekerja optimal. Mikroorganisme itu dapat mengubah bahan pangan atau lainnya menjadi bahan yang lebih baik dari yang sebelumnya yang bisa dimanfaatkan. Produk bioteknologi yang dibantu mikroorganisme, misalnya pada proses fermentasi, kedelai singkong yang begitu saja bisa disulap atau dirubah bentuk dan performance menjadi tempe, kecap, tape dan sebagainya termasuk susu segar yang mudah basi dirubah menjadi keju dan yoghurt. Proses bioteknologi di atas tersebut, sekarang sudah dianggap sebagai bioteknologi masa lalu atau kemudian ada orang yang menyebutkan program bioteknologi konvensional. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahuadanya penggunaan enzim.Meskipun bioteknologi konvensional itu produk kuno, Ia yang mendasari munculnya ilmu variasi bioteknologi.

Sedangkan Bioteknologi Bidang Pertanian contohnya :  Penanaman secara Hidroponik (berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti bekerja) Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.

Bioteknologi Pertanian

Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagitanaman. Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2. Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama. Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik, antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat; risiko kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada; tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebihcepat; bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi; hemat biaya perawatan. Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan darigolongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema,dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat dihidroponikkan,antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung, dan bayam.  Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan belimbing. Pada penanaman secara Aeroponik (berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya).  Aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan haratersebut.  Prinsip dari aeroponik adalah helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam terdapat sprinkler(pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.

Baca juga : JENIS DAN TINGKAT KESUBURAN TANAH

Bioteknologi Modern dalam Bidang Pertanian digunakan dalam mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Seperti contohnya : (1.)Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen dimana Nitrogen (N2) merupakan unsur esensial dari protein DNAdan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan polong-polongan dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya sendiri. Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba mengembangkan agar bakteri Rhizobiumdapat hidup di dalam akar selain tumbuhan polong-polongan. Di samping, itu juga berupaya meningkatkan kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik rekombinasi gen.  Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek samping yang merugikan. (2.)Pembuatan tumbuhan tahan hama, dibuat melalui rekayasa genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diperlukangen yang menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian disisipkan pada sel tanaman kentang. Sel tanaman kentang tersebut,kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang yang tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diperbanyak dan disebarluaskan. (3.)Bioteknologi bahan bakar masa depan, telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasahol(alkohol). Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam fase anaerob dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada fase anaerob akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan untuk bahan bakar.

(4.)Teknologi Tanaman Transgenik merupakan tanaman yang telah disusupi DNA asing sebagai pembawa sifat yang diinginkan. DNA tersebut dapat berasal dari tumbuhan yang beda jenis. Untuk menghasilkan tanaman transgenik dibutuhkan teknik rekayasa genetika dan vector sebagai pembawa gen sifat yang diinginkan. Sebagai vector digunakanlah DNA yang berasal dari bakteri Agrobacterium tumefaciens yang lebih dikenal dengan nama Ti plasmid (tumor-inducing plasmid). Ti plasmid memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sel tumbuhan selama proses infeksi. Teknologi transgenik telah dilakukan pada beberapa tanaman pertanian seperti jagung, kapas, tomat, padi, kedelai, dan papaya. Pada kedelai telah dimasukkan beberapa gen yang menyebabkan variasi pada tanaman kedelai. Pada tanaman jagung telah dimasukkan gen cry dari Bacillus thuringiensis disebut dengan jagung Bt, yang menyebabkan jagung menghasilkan protein yang dapat membunuh serangga, seperti kupu-kupu. Tanaman transgenik ini tidak perlu disemprot dengan pestisida untuk menyingkirkan hama dan penyakit, sebab dengan sisipan gen tersebut akan menghasilkan senyawa endotoksin ( senyawa racun) sehingga tanaman transgenik dapat membrantas hama dengan senyawa racun yang dikandungnya. (5.)Bioteknologi dalam Pembentukan Varietas Tanaman Unggul Baru.  Hal ini diperlukan untuk mencukupi kebutuhan pangan yang terus meningkat, sedangkan luas lahan pertanian cenderung menurun. Tanaman unggul ini diharapkan mempunyai produktivitas yang lebih baik. Selain itu, peningkatan hasil, juga dilakukan upaya perbaikan pada kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai tambah yang lain, contohnya peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe, stroberi, dan ubi jalar; Peningkatan rasa, misalnya pada tanaman tomat, cabe, buncis, dan kedelai; Peningkatan kualitas produk, misalnya pada pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran dan tekstur yang lebih baik; Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polong-polongan dengan kandungan protein penyebab alergi yang lebih rendah; Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat dengan kandungan lycopene yang tinggi yang berguna sebagai antioksidan untuk mengurangi kanker, bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, serta pada padi dengan kandungan vitamin A dan zat besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan; Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk mengobati penyakit manusia, misalnya pada tanaman tembakau yang telah direkayasa sehingga dapat menghasilkan vaksin untuk penyakit kanker; Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak

Penerapan bioteknologi pertanian pada tanaman juga dapat memudahkan petani dalam proses budidaya tanaman. Misalkan dalam pengendalian gulma yaitu dengan menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu. Sebagai contoh adalah tanaman berlabel Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola (sejenis tanaman penghasil minyak), dan jagung yang tahan terhadap herbisida Roundup. Di dunia saat ini telahbanyak dilepas berbagai tanaman jenis baru hasil penerapan bioteknologi. Misalnya di China pada tahun 2006 telah telah dikembangkan sekitar 30 spesies tanaman transgenik, antaralain padi, jagung, kapas, kentang, kedelai, tomat tahan virus, petunia dengan warna bunga bary, paprika tahan virus, dan kapas tahan hama) yang telah dilepas untuk produksi, contohnya : Padi Golden Rice,  Penerapan bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah lama dilakukan. Salah satu produknya adalah pari jenis golden rice yang dikenalkan pada tahun 2001. Diharapkan padi jenis ini dapat membantu jutaan orang yang mengalami kebutaan dan kematian dikarenakan kekurangan vitamin A dan besi. Vitamin A sangat penting untuk penglihatan, respon kekebalan, perbaikan sel, pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk pertumbuhan embrionik.  Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan berwarna kuning menyerupai emas karena mengandung karotenoid. Rekayasa genetika merupakan metode yang digunakan untuk produksi Golden Rice. Hal ini disebabkan karena tidak ada plasma nutfah padi yang mampu untuk mensintesis karotenoid.

JENIS DAN TINGKAT KESUBURAN TANAH

Aflah Indonesia – Tanah merupakan komponen utama dan penting bagi daya dukung suatu kemampuan lahan terhadap pemanfaatannya oleh manusia. Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur).

Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah dibedakan menjadi 3 macam atau jenis yakni dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut : (1. )Tanah Subur yang terdiri atas tanah vulkanik, podzolik dan aluvial. Jenis tanah subur ini terdapat di wilayah pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Kalimantan; (2.) Tanah Kurang Subur terdiri atas pasir, tanah gambut dan tanah kapur. Jenis tanah kurang subur ini terdapat di wilayah pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi; (3.) Tanah Tidak Subur adalah jenis tanah yang tandus, karena mengalami proses pencucian oleh air hujan. Contoh jenis tanah tidak subur adalah seperti tanah laterit. Jenis tanah tidak subur ini terdapat di wilayah pulau Jawa bagian barat dan bagian selatan, serta pulau Kalimantan bagian barat.

Sifat-sifat tanah :

(1.) Ketebalan lapisan tanah (solum tanah);

(2.) Tekstur tanah;

(3.) Permeabilitas tanah;

(4.)Drainase tanah;

(5.) Kandungan bahan dasar tanah;

(6.) Salinitas tanah. Ke #6 sifat-sifat tanah tersebut adalah faktor yang dapat mempengaruhi potensi tanah untuk penggunaan tertentu. Misalnya adalah seperti sifat ketebalan lapisan (kedalaman/solum) dikelompokkan menjadi 4 kelas yakni antara lain sebagai berikut : (1.) K-0- = Kedalaman lebih dari 90 cm (dalam); (2.) K-1- = Kedalaman antara dari 90-50 cm (sedang); (3.) K-2- = Kedalaman antara dari 50-25 cm (dangkal); (4.) K-3- = Kedalaman kurang dari 90 cm (sangat dangkal).

JENIS DAN TINGKAT KESUBURAN TANAH

Tanah dengan kategori ketebalan lebih dari 90 cm (K-0-), jika digunakan sebagai lahan usaha pertanian maka memiliki tingkat sangat baik meskipun perlu dipertimbangkan juga beberapa faktor lainnya, yakni seperti lerang, singkapan batuan dan erosi. Di Indonesia terdapat #11 jenis tanah dan persebarannya adalah antara lain :

(1.)Tanah Alluvial adalah jenis tanah yang dianggap masih muda (baru) yang diakibatkan oleh proses pengendapan aliran sungai didaratan rendah atau lembah. Tanah alluvial pada umumnya memberi hasil seperti : (a.)Produksi padi (misalnya di daerah Karawang, Indramayu dan Delta Brantas);(b.)Produksi palawija dan tebu (Surabaya) yang tergolong cukup baik; (c.)Digunakan untuk usaha budidaya tambak perikanan bandeng dan gurami (daerah Gresik, Tegal dan Indramayu) menghasilkan produksi yang tergolong cukup.

Klik juga : MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI

(2.)Tanah Andosol adalah jenis tanah yang berasal dari gunung api dan biasanya terdapat didaerah lereng-lereng gunung api seperti pada pegunungan di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok dan Minahasa;

(3.)Tanah Regosol adalah jenis tanah yang berbutir kasar sebagai hasil dari pengendapan. Jenis tanah regosol ini cocok untuk ditanami tanaman seperti padi, tebu, palawija, tembakau dan sayuran. Tanah regosol tersebar di wilayah Bengkulu, Pantai Sumatera Barat, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat;

(4.)Tanah Kapur adalah jenis tanah yang berasal dari batuan induk batu kapur yang mengalami proses pelapukan. Jenis tanah kapur ini cocok untuk ditanami palawija, stepa, sabana dan tanaman jati. Tanah kapur tersebar diperbukitan kapur Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan;

(5.)Tanah Litosol adalah jenis tanah yang berasal dari proses pelapukan batuan yang belum sempurna. Jenis tanah litosol ini cocok ditanami dengan rumput ternak, palawija dan tanaman keras; (6.)Tanah Argosol (Gambut) atau disebut juga dengan tanah gambut adalah jenis tanah yang berasal dan terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan jenis rawa yang mengalami proses pembusukan. Jenis tanah ini terdapat di rawa pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua;

(7.)Tanah Gramusol ini terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan; (8.)Tanah Latosol adalah jenis tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Jenis tanah latosol ini cocok ditanami dengan jenis tanaman seperti padi, palawija, sayuran, karet, cengkeh dan kakao. Jenis tanah latosol tersebar di wilayah Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua;

(9.)Tanah Podzolik adalah jenis tanah yang berasal dari batuan pasir kuarsa. Jenis tanah podzolik ini tersebar didaerah yang beriklim basah tanpa bulan kering dan curah hujan lebih dari 2.500 mm/tahun;

(10.)Tanah Mediteran Merah Kuning adalah jenis tanah yang berasal dari batuan kapur keras (limestone). Jenis tanah mediteran merah kuning ini tersebar di daerah dengan iklim subhumid dengan topografi karts, Lereng vulkanik dengan ketinggian di bawah 400 M;

(11.)Tanah Hidromorf Kelabu adalah jenis tanah yang berkembang pada topografi dataran rendah atau cekungan, yang mana hampir selalu tergenang oleh air dengan ciri-ciri warna kelabu hingga kekuningan-kuningan.

Kesuburan Tanah merupakan suatu kondisi atau keadaan dimana tanah mampu mendukung pertumbuhan tanman dengan berbagai komponen di dalamnya seperti kimia, biologi dan fisika. Humus merupakan tanah yang sabar terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropos. Humus dikenal sebagai sisa-sia tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman (wikipedia). Secara umum banyak yang menduga kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, pada dasarnya berbeda, karena kesehatan tanah lebih diartikan sebagai kondisi tanah yang mendukung dan menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya gangguan berbagai aspek. Kesuburan Tanah ditandai dengan :

(1.)Kadar pH netral dimana kondisi tanah yang baik harus memiliki kadar pH yang netral atau normal berkisar antara 6 sampai 8 dan pada kondisi terbaik pH 6.5 sampai 7.5 hal ini akan berdampak pada ketersediaannya berbagai unsur di dalam tanah supaya seimbang. Apabila tanah terlalu asam (<pH7) maka perlu dilakukannya proses pengapuran supaya pH nya mendekati kondisi normal. Namun ketika tanah memliki kadar pH terlalu basa (>pH 8) makan perlu pemberian sulfur atau belerang yang terdapat pada pupuk ZA. Pada kondisi tanah dengan pH netral maka tumbuhan akan lebih mudah menyerap unsur hara dan menjaga keseimbangan mikroorganisme yang terdapat dalam tanah;

(2.)Memiliki tekstur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral sehingga tidak mudah terbawa oleh air. Sehingga tanah yang subur seharusnya bertekstur lempung namun tingkat tekstur lempung jangan terlalu tinggi karena akan berakibat menggenangnya air yang akan merusak perakaran. Selain itu juga kadar tanah harus memiliki kandungan pasir yang mencukupi guna untuk proses drainase dan proses penyerapan ari dalam tanah;

(3.)Cocok untuk berbagai tanaman, kondisi untuk mendeteksi tanah subur atau tidak secara mudah dapat dilihat secara langsung dari vegetasi tanaman di atas tanah tersebut. Tanah yang subur akan mudah untuk ditanami berbagai jenis tanaman normal. Semakin banyak jenis tanaman yang tumbuh maka mengindikasi tanah semakin subur;

(4.)Warna tanah cokelat kehitaman, untuk melihat tanah subur atau tidak secara cepat dapat dilihat dari warna tanah namun ini bukan patokan utama untuk mengatakan tanah subur atauh tidak. Tanah yang subur memiliki warna yang khas yaitu cokelat kehitaman, karena kandungan unsur hara yang lengkap di dalamnya;

(5.)Mengandung unsur mineral, dimana tanah yang subur memiliki kandungan mineral yang lengkap, mineral yang lengkap digunakan untuk bahan baku makanan bagi tanaman. Unsur mineral seperti boron, klorin, kobalt, besi, mangan, magnesium, molibdenum, zink dan sulfur. Untuk menguji unsur mineral yang terdapat dalam tanah dapat di uji di Laboratorium dengan membawa sampel tanahnya.

Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, yang menduduki sebagian besar permukaan planet bumi selain air, yang mampu menumbuhkan berbagai jenis tanaman guna menghidupi mahluk hidup lainnya yang membentuk ekosistem, dan sekaligus tempat manusia mendirikan rumah, bertani dan aktifitas lain sebagainya, maka sudah seharusnya kita tetap menjaga kesuburan tanah, dan tetap memperhatikan kesuburan tanah sebelum kita bercocok tanam di atas tanah.

MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI

Aflah Indonesia – Budidaya tanaman cabe merupakan kegiatan usaha tani yang menjanjikan keuntungan menarik. Di Indonesia, permintaan akan cabe cukup tinggi. Cabe seakan-akan sudah menjadi bahan kebutuhan pokok masyarakat. Di masa-masa tertentu, seperti menjelang hari raya harga cabe bisa meningkat hingga puluhan kali lipat.Usaha tani tanaman cabe (Capsicum annuum L.) memerlukan modal besar dan keterampilan yang cukup. Tidak jarang petani cabe merugi karena abai memperhitungkan faktor cuaca, fluktuasi harga atau serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, segala resiko dalam budidaya tanaman cabe harus dipertimbangkan secara matang.Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor resiko yang cukup besar dalam budidaya cabe. Agar sukses menjalankan usaha tani cabe, ada baiknya kita mengenal jenis-jenis hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe.
Hama tanaman cabe

Hampir semua hama yang menyerang tanaman terung-terungan bisa menyerang tanaman cabe. Serangan hama ini bisa menurunkan produktivitas tanaman, bahkan pada tingkat tertentu mengakibatkan gagal panen. Berikut ini beberapa jenis hama utama yang sering menyerang tanaman cabe di Indonesia.

a. Hama ulat
Ulat yang sering menyarang tanaman cabe diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat jenis ini memakan daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu kemampuan fotosintesis tanaman. Pada tingkat yang parah ulat grayak memakan habis seluruh daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun.

Selain itu ada juga jenis ulat yang menyerang buah cabai, yaitu jenis Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Ulat jenis ini membuat lubang pada buah cabe baik yang masih hijau maupun merah.

Ulat biasanya menyerang pada malam hari atau saat matahari teduh. Pada siang yang terik, ulat bersembunyi di pangkal tanaman atau berlindung di balik mulsa sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.

MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI

Pengendalian teknis. Ulat diambil saat malam hari ketika mereka mulai berkeliaran. Pengambilan ulat sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan serempak. Bisa juga dipasang perangkap imago hama. Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan kebun. Siangi gulma pada selasar bedengan, parit atau lubang-lubang mulsa.
Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan apabila serangan sudah parah. Jenis obat yang digunakan adalah insektisida. Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat malam hari.

Baca juga : Kultur Jaringan pada Tumbuhan

b. Hama tungau
Tungau yang biasa menyerang tanaman cabe ialah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Tungau dijumpai juga menyerang tanaman tanaman singkong.

Pada tanaman cabe, serangan tungau membuat daun keriting menggulung ke bagian kebawah seperti sendok terbalik. Daun menjadi tebal dan kaku sehingga pembentukan pucuk terhambat. Lama kelamaan daun akan menjadi coklat dan mati.

Pengendalian teknis. Tanaman yang terserang parah dicabut sedangkan yang belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang terserang dibakar agar tidak menjangkiti yang lain. Untuk mencegahnya, usahakan areal penanaman cabe tidak berdekatan dengan tanaman singkong. Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau.
Pengendalian kimiawi. Tungau hanya bisa diberantas dengan racun tungau seperti akarisida, bukan dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, tungau berkaki delapan berbeda dengan serangga (insek) yang berkaki empat.

c. Hama kutu daun
Kutu daun yang menyerang tanaman cabe biasanya berasal dari jenis Myzus persicae. Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun menjadi kering dan permukaan daun keriting.

Selain itu, kutu daun bisa mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung. Kutu ini bisa menjadi vektor pembawa virus, menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga hitam pada permukaan daun.

Pengendalian teknis. Petik daun-daun yang terserang kemudian musnahkan. Hindari juga penanaman cabe berdekatan dengan semangka, melon dan kacang panjang. Menjaga kebersihan kebun dan penggunaan plastik mulsa perak efektif menekan perkembangan kutu daun.
Pengendalian kimiawi. Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.

d. Hama lalat buah
Serangan lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada tanaman cabe menyebabkan kerontokan buah. Buah cabe tidak sempat dipanen karena keburu rontok ke tanah. Pada buah yang terserang apabila di belah terdapat larva lalat. Bila tidak dibersihkan, larva pada buah cabe yang rontok akan menjadi pupa di dalam tanah, sehingga siklus serangan akan terus berulang.

Pengendalian teknis. Pungut dan kumpulkan buah cabe yang rontok, kemudian musnahkan dengan cara membakarnya. Hal tersebut penting, agar lalat tidak menjadi pupa yang bisa bersemayam di dalam tanah. Lalat buah biasa juga menyerang jenis buah-buahan lain seperti belimbing, pisang, jeruk, dll. Jadi hindari membudidayakan tanaman cabe berdekatan dengan kebun buah.
Pengendalian kimiawi. Bisa menggunakan perangkap lalat dengan menggunakan atraktan yang mengandung methyl eugenol. Teteskan obat tersebut pada kapas dan masukkan pada botol bekas air mineral. Pemasangan perangkap bisa dilakukan setelah umur tanaman cabe satu bulan. Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari, ketika daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.

e. Hama trips (Thrips)
Tanaman cabe yang terserang trips daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan daun akan kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat pada musim kemarau. Hama ini juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.

Pengendalian teknis. Bisa memanfaatkan predator alami hama ini, seperti kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun efektif menekan perkembangannya. Selain itu, rotasi tanaman membantu mengendalikan hama jenis ini.
Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan bila serangan meluas. Gunakan insektisida yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.
Penyakit tanaman cabe
Penyakit yang menyerang tanaman cabe bisa disebabkan virus, bakteri, cendawan maupun jamur. Setidaknya ada enam macam penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe, diantranya:

a. Bercak daun
Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabe disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran coklat pada daun. Bila serangan menghebat daun akan berwarna kuning dan akhirnya berguguran. Penyakit ini biasanya menyerang pada musim hujan dimana kondisi kelembaban cukup tinggi.

Penyakit ini menyebar saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan, hama vektor, dan alat pertanian. Spora jamur juga bisa terikut pada benih atau biji cabe.

Pencegahan terhadap penyakit ini dengan memilih benih yang sehat bebas patogen. Merenggangkan jarak tanam berguna meminimalkan serangan agar lingkungan tidak terlalu lembab. Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar. Bila serangan menghebat bisa diberikan fungisida.

b. Patek atau antraknosa
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. Pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan kecambah layu saat disemaikan. Sedangkan pada fase dewasa menyebabkan mati pucuk, serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering. Sementara itu, pada buah akan menjadi busuk seperti terbakar.

Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.

c. Busuk
Terdapat dua macam penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabe, yakni busuk cabang dan busuk kuncup. Busuk cabang pada tanaman cabe disebabkan oleh Phytophthora capsici. Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya sangat cepat.

Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih jarang dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam dan lama kelamaan mati.

Penyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen seperti urea dan ZA. Kemudian mengatur jarak tanam agar sirkulasi udara berjalan lancar. Tanaman yang terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida, bila dilakukan saat musim hujan pilih fungisida yang memiliki perekat.

d. Layu
Penyakit layu merupakan penyakit yang cukup sulit dikendalikan pada budidaya tanaman cabe. Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam jasad penganggu tanaman seperti berbagai jenis cendawan dan bakteri.
Layu yang disebabkan cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di lingkungan yang masam.

Sedangkan layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini hidup di jaringan batang. Pengendalian penyakit layu harus diamati dengan lebih spesifik agar penanganannya bisa lebih tepat.

e. Bule atau virus kuning
Tanaman cabe yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat menguning. Penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai. Penyebabnya adalah virus gemini, penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu.

Penyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-racun kimia. Pengendalian harus dilakukan semenjak dini, dengan memilih benih unggul dan tahan serangan virus. Selain itu bisa juga dengan membasmi hama yang menjadi vektornya, seperti kutu.

Untuk menaikan daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning, bisa dengan mengintensifkan pemupukan, misalnya penggunaan pupuk organik cair yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap. Tujuannya agar tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.

f. Keriting daun atau mosaik
Penyebab serangan penyakit mosaik adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.

Penyakit ini bisa menyebar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga. Penyemprotan kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan penyakitnya. Untuk mengurangi penyakit, musnahkan tanaman cabe yang telah parah terserang.

Pemilhan benih tahan virus membantu menghindari resiko serangan penyakit ini. Hal lain yang bisa membantu mengurangi resiko serangan adalah pemupukan yang baik dan tepat.

Kultur Jaringan pada Tumbuhan

Aflah Indonesia – Kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture, weefcel cultuus atau gewebe kultur. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya (Suryowinoto, 1991 dalam Hendaryono dan Wijayani, 1994).

Manfaat perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah untuk perbanyakan vegetatif tanaman yang permintaannya tinggi tetapi pasokannya rendah, karena laju perbanyakan secara konvensional dianggap lambat. Di samping itu, perbanyakan tanaman secara kultur jaringan sangat bermanfaat untuk memperbanyak tanaman introduksi, tanaman klon unggul baru, dan tanaman bebas patogen yang perlu diperbanyak dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat (Yusnita, 2003, hlm. 9).

Metode kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Secara singkat kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.  Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.

Kultur Jaringan pada Tumbuhan

Perbanyakan bibit secara cepat adalah salah satu dari penerapan teknik kultur jaringan yang telah dilakukan terutama untuk beberapa jenis tanaman yang diperbanyak secara klonal. Tujuan utamanya adalah memproduksi bibit secara massal dalam waktu singkat. Hal ini terutama  dilakukan pada tanaman-tanaman yang persentase perkecambahan bijinya rendah. Tanaman hibrida yang berasal dari tetua yang menunjukkan sifat male sterility, hibrida-hibrida yang unik, perbanyakan pohon elite dan/atau pohon untuk batang bawah dan tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetatif seperti kentang, pisang dan strawberry  juga diperbanyak secara kultur jaringan (Gunawan, 1987 dalam Mattjik, 2005).

Tujuan lain dari kultur jaringan adalah untuk membiakkan bagian tanaman dalam ukuran yang sekecil-kecilnya sehingga menjadi beratus-ratus ribu tanaman kecil (klon), dan untuk menghasilkan kalus sebanyak-banyaknya agar Dapat menghasilkan metabolit sekunder, misalnya untuk keperluan obat-obatan.  Perbanyakan secara kultur jaringan dilakukan dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti organ, jaringan, kumpulan sel, sel tunggal, protoplasma, dan kemudian menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan aseptik yang kaya nutrisi dan mengandung zat pengatur tumbuh. Proses ini berlangsung di dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian-bagain tersebut memperbanyak diri dan beregenerasi kembali menjadi tanaman lengkap (Saptarini, dkk, 2001).

Baca juga : Hormon Tumbuhan

Tahapan Kultur Jaringan diantaranya :  a. Pembuatan Media, dimana media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur makro dan mikro asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan dengan perban dingan tertentu. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan  autoklaf;  b. Inisiasi, merupakan kegiatanpengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas;  c. Sterilisasi, adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.  Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril; d.      Multiplikasi, merupakan kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow  untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.  Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar;  e. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap.

Kini telah dikembangkan kultur jaringan untuk perbanyakan secara cepat,  melalui ujung pucuk yang bebas-penyakit. Cara ini telah dilaksanakan dalam skala komersial, tetapi adanya mutasi yang tidak dikehendaki menimbulkan kekhawatiran.

Bibit hasil kultur jaringan memiliki keunggulan antara lain : 1. Penyediaan bibit dapat diprogram sesuai dengan jadwal kebutuhan dan jumlah yang diperlukan pekebun; 2. Sifat unggul tanaman induk tetap dimiliki oleh tanaman hasil perbanyakan dengan kultur jaringan: 3. Bibit dalam keadaan bebas hama dan penyakit karena diperbanyak dalam keadaan aseptik dari tanaman yang sehat; 4. Tingkat keseragaman bahan tanaman yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan kebun.

Hormon Tumbuhan

Aflah Indonesia – Hormon tumbuhan merupakan sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun buatan, yang dalam kadar sangat kecil mampu menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis untuk mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Penggunaan istilah “hormon” sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Namun demikian, hormon tumbuhan tidak dihasilkan dari suatu jaringan khusus berupa kelenjar buntu (endokrin) sebagaimana hewan, tetapi dihasilkan dari jaringan non-spesifik (biasanya meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila mendapat rangsang. Penyebaran hormon tumbuhan tidak harus melalui sistem pembuluh karena hormon tumbuhan dapat ditranslokasi melalui sitoplasma atau ruang antarsel. Hormon tumbuhan dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan (endogen).

Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Pemberian hormon dari luar sistem individu (eksogen) dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia non-organik (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) atau organik (ekstraksi dari tumbuhan contohnya rumput laut atau ganggang coklat) yang menimbulkan rangsangan yang serupa dengan fitohormon yang diproduksi oleh tanaman itu sendiri. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses pengaturan genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan dari hormon hewan, dipakai pula istilah zat pengatur tumbuh tumbuhan (bahasa Inggris: plant growth regulator/substances) bagi hormon tumbuhan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Zat Pengatur Tumbuh banyak digunakan dalam pertanian modern untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produk. Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam pertanian modern mencakup pengamanan hasil (seperti penggunaan cycocel untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung), memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam teknologi semangka tanpa biji), atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya dalam aplikasi etilena untuk penyeragaman pembungaan tanaman buah musiman. Dengan kata lain, hormon tumbuhan adalah suatu zat yang dalam jumlah sangat kecil tapi mampu mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hormon tersebut tidak ikut di dalam proses metabolisme.  Berbeda dengan unsur hara atau zat makanan bagi tumbuhan adalah suatu zat yang mempengaruhi pertumbuhan dan ikut/menjadi bagian/komponen produk yang dihasilkan.  Oleh sebab itulah hormon dapat berpengaruh walaupun dalam jumlah yang sedikit.  Secara alamiah setiap tumbuhan mempunyai kandungan hormon dalam komposisi dan konsentrasi yang berbeda-beda sesuai dengan karakter gen dari masing-masing jenis. Secara garis besar hormon dikelompokkan menjadi 3 kelompok hormon yaitu : (1). Sitokinin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi utama mensupport pertumbuhan tunas. Sumber dihasilkan hormon sitokinin adalah diujung akar. (2). Auksin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi utama mensupport pertumbuhan akar. Sumber dihasilkannya auksin adalah diujung tunas. (3). Giberelin, adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi pembungaan dan pembuahan. Sumber dihasilkannya adalah di daun dan buah.  Dikatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai hormon yaitu hormon mempunyai dua fungsi yang berbeda (mensupport dan menghambat) pada konsentrasi yang berbeda. Satu hormon yang sama, dengan konsentrasi yang sama, akan mempunyai pengaruh yang berbeda pada bagian tanaman yang berbeda.

Hormon Tumbuhan
Hormon auksin menunjang pertumbuhan akar tapi menghambat pertumbuhan tunas dan juga menghambat pembungaan dan pembuahan.    Hormon sitokinin menunjang pertumbuhan tunas tapi menghambat pertumbuhan akar dan menghambat pembungaan dan pembuahan.     Hormon giberelin menunjang pembungaan dan pembuahan dan menunjang pembelahan sel akar dan tunas. Hormon dalam kelompok hormon yang sama akan bersifat sinergis atau saling menguatkan.    Hormon dalam kelompok hormon yang berbeda akan bersifat saling melemahkan atau saling meniadakan. Hal-hal tersebut harus selalu diingat karena sangat penting di dalam penerapannya.

Baca juga : Mengenal Tanaman Porang: Manfaat, Harga, Budidaya, & Nilai Bisnis

Ketika membuat ramuan hormon, maka acuannya adalah bukan sebanyak-banyaknya kandungan hormon, tapi lebih kepada ketepatan komposisi dan konsentrasinya, karena semakin tinggi konsentrasinya justru akan menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk memberikan dorongan yang kuat dalam pertumbuhan suatu organ perlu diingat bahwa hormon tersebut akan menghambat  organ yang lain. Contoh : Kita bisa memacu pertumbuhan tunas dengan optimal dengan memberikan hormon sitokinin, akan tetapi harus diingat bahwa sitokinin akan menghambat akar. Demikian pula sebaliknya bila kita memberikan hormon akar di dalam merangsang pertumbuhan akar harus diingat bahwa hormon akar tersebut akan menghambat tunas.  Sedangkan dalam hal mendorong pertumbuhan suatu organ terdapat konsentrasi optimal, yaitu konsentrasi yang optimal di dalam memberikan pengaruh yang terbesar  dan setelah itu bila konsentrasi ditambah justru akan menghambat pertumbuhan.  Harus diingat pula bahwa bila kita ingin mendorong pertumbuhan akar dan tunas secara bersamaan, maka hal tersebut justru menyebabkan pengaruh yang saling melemahkan dan meniadakan dan bila suatu tanaman sedang berbunga atau berbuah, maka jangan sekali-kali memberikan hormon akar karena akan menyebabkan gugur bunga atau buah. Pada perkembangan pertanian saat ini, pemanfaatan Hormon Organik di sekitar kita banyak, contohnya : (a). Air seni (kencing) kambing,  kelinci dll secara umum mengandung hormon auksin. (b). Kecambah (toge) mengandung auksin, (c). bawang merah mengandung auksin, (d).        buncis mengandung sitokinin, (e). air kelapa mengandung auksin, sitokinin, giberelin, (f). sirih mengandung sitokinin, (g). kacang hijau mengandung giberelin, (g). enceng gondok mengandung giberelin, (h).    pisang mengandung auksin dll.  Pemanfaatan bahan-bahan alam/organik sangat penting karena dapat mengefisienkan biaya produksi dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.  Hormon organik adalah hormon yang asli/alamiah dihasilkan oleh tumbuhan atau mahluk hidup.  Hormon organik/alami tersebut bisa diproses secara modern (diisolasi) atau bisa juga dimanfaatkan secara langsung dalam bentuk pupuk organik.

Hormon sebaiknya diberikan langsung pada target kerjanya misalnya : hormon akar langsung pada media tanam, hormon tunas disemprotkan pada tajuk.  Hal yang perlu diingat adalah bahwa konsentrasi optimal hormon adalah konsentrasi optimal yang terjadi pada daerah target. Daerah target yang dimaksud adalah daerah perakaran dan daerah pertunasan. Tercapainya tujuan pemberian hormon tidak hanya tergantung  pada tercapainya konsentrasi optimal pada daerah target/sel target, tapi juga ditentukan oleh kandungan hormon endogen dari tumbuhan. Misalnya : bila kita ingin membungakan suatu tanaman, lalu kita memberikan hormon bunga dengan dosis tertentu, walaupun konsentrasi hormon giberelin sudah mencukupi tapi karena kandungan hormon endogen dari tanaman didominasi oleh hormon vetetatif yaitu hormon auksin dan sitokinin, maka konsentrasi hormon bunga tersebut akan menjadi lemah dan tidak mampu mendorong terbentuknya bunga atau buah.  Dengan mengacu bahwa hormon tunas diproduksi diujung akar dan hormon bunga diproduksi diujung tunas, maka kita dapat mengevaluasi kandungan dan dominasi hormon dalam suatu tanaman dengan melihat bentuk/morfologi tanaman.  Tanaman Adenium dengan bonggol yang besar dan tunas yang sedikit dan kecil menggambarkan dominasi hormon auksin.  Jenis tanaman yang merambat dengan tunas yang tumbuh dengan baik dan cepat menandakan dominasi hormon sitokinin. Hal terpenting yang harus diingat adalah bahwa hormon bukanlah makanan, hormon bukanlah zat pembangun, tapi hormon itu hanyalah “provokator”. Jadi dampak dari hormon tidak akan nyata bila ternyata makanan atau energi untuk pertumbuhan tidak disediakan.  Energi untuk tumbuh bisa berupa bahan baku makanan, makanan setengah jadi atau makanan siap pakai.  Makanan dalam hal ini adalah pupuk.  Sebaiknya pemberian pupuk dalam ramuan hormon harus mempertimbangkan duplikasi perlakuan pemupukan yang akan berdampak negative bagi tanaman. Agar tidak terjadi duplikasi pada perlakuan pemupukan maka pada ramuan hormon dapat diberikan makanan instant seperti : sorbitol, gula, madu, sari kurma dll  Jadi sebaiknya untuk ramuan hormon dapat dicampurkan komponen lain yang diperlukan oleh tanaman.  Komponen lain yang dapat dicampurkan dalam ramuan hormon adalah vitamin, mineral, asam amino, asam lemak, bahan organic lain, enzim.  Bila kita ingin menggabungkan produk ramuan hormon ini dengan mikroba maka kita harus hati-hati dengan karakter mikroba, yang disatu sisi dapat membantu tapi disisi lain dapat mengkonsumsi bahan organik yang ada dalam ramuan hormon tersebut.  Sebenarnya kita dapat memberikan enzimnya secara langsung.  Hal lain yang harus diperhatikan dalam meramu hormon adalah bahwa sebagian besar ramuan ini adalah bahan organik, sehingga harus difikirkan benar jangan sampai terjadinya proses degradasi bahan organik karena faktor lingkungan ekstrim atau rusaknya ramuan karena kontaminasi mikroba yang tidak diharapkan.

Mengenal Tanaman Porang: Manfaat, Harga, Budidaya, & Nilai Bisnis

Aflah Indonesia – Porang adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri. Porang dikenal juga dengan nama iles-iles. Manfaat tanaman porang salah satunya untuk bahan baku tepung.

Tanaman porang tengah populer dibicarakan masyarakat, lantaran kisah sukses petaninya. Petani porang di desa Kepel, Jawa Timur, berhasil menjadi miliader karena bisnis ekspor porang.

Manfaat Tanaman Porang

Tanaman Porang

Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan “jelly” yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.

Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikian dilansir laman resmi Kementerian Pertanian.

Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.

Pertanian.go.id menulis, tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.

Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan. Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.

Budidaya Tanaman Porang

Tanaman Porang

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berkomitmen untuk mengembangkan budi daya tanaman porang yang selama ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya.

“Tanaman Porang ini tidak banyak diketahui orang manfaatnya tapi sebenarnya merupakan komoditas unggulan Jawa Timur karena hampir seratus persen diekspor,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi dan bertemu dengan pembudidaya porang di wilayah hutan Desa Bendoasri, Kecamatan Rejoso, Nganjuk, sebagaimana dikutip Antara.

Di wilayah hutan tersebut budidaya porang dikelola oleh LMDH Artomoro dan Trimulyo di lahan seluas lebih dari 500 hektar. Ketua LMDH Artomoro Rianto saat dikonfirmasi bahkan mengaku tidak tahu kalau hasil budi dayanya yang perhektar bisa menghasilkan sebanyak 15 ton porang selama ini menjadi komoditas ekspor.

Gubernur Khofifah berjanji akan menggandeng tim ahli dari Universitas Brawijaya, Malang, untuk melakukan penelitian demi meningkatkan produktifitas budidaya porang.

“Saya ingin Universitas Brawijaya menurunkan tim untuk melakukan kajian khusus untuk meningkatkan budidaya porang sehingga berbagai permasalahan yang selama ini dilami petani bisa diatasi dengan baik,” ujarnya.

Mantan Menteri Sosial ini juga mengingatkan agar jangan sampai bibit tanaman porang bisa sampai lepas ke luar negeri. “Jangan sampai bibitnya ditanam di luar negeri dan malah negara lain yang berhasil mengembangkan budidaya porang,” tuturnya.

Budidaya tanaman Porang juga dilakukan oleh masyarakat di sela-sela hutan jati yang diwenangi Perum Perhutani Unit II Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Madiun, Jawa Timur (Jatim).

Pengakuan itu disampaikan Suyatno, Ketua Masyarakat Pengelola Sumberdaya Hutan (MPSDH) Wono Lestari yang masuk dalam Resor Pemangku Hutan (RPH) Panggung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dagangan, Kabupaten Madiun, Kamis, saat kunjungan lapangan sejumlah wartawan yang difasilitasi “The Global Forest and Trade Work” (GFTN) WWF Indonesia.

Dalam pertemuan di tengah hutan yang masuk dalam KPH Madiun itu, mewakili 80 lebih petani di sekitar hutan jati yang membudidayakan tanaman Porang, ia menjelaskan bahwa dengan kerja sama dalam bentuk program PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat), kini warga di sekitar hutan mulai merasakan peningkatan kesejahteraan.

MPSDH Wono Lestari, katanya, mendapat hak pengelolaan seluas 112 hektare (ha) lahan disela-sela hutan jati di KPH Madiun, yang dimanfaatkan untuk menanam Porang, yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi.

Harga Tanaman Porang

“Harga Porang bisa mencapai Rp2.500 untuk satu umbi dengan berat 4 kilogram,” katanya dan menambahkan bahwa dalam hitungan normal 100 pohon Porang bisa menghasilkan Rp1 juta.

Untuk luasan 1 hektare, kata dia, bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit, sehingga bisa menghasilkan 24 ton/hektare, yakni dengan penghitungan 6.000 dikalikan 4 kilogram.

“Dengan demikian, maka dalam hitungan kasar, jika satu hektare bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp2.500/kilogram, kurang lebih bisa menghasilkan Rp60 juta,” katanya.

Tanaman Pengusir Tikus

Aflah Indonesia – Tanaman pengusir tikus ? Selain kita bisa menggunakan racun tikus, kita juga dapat menanam tanaman untuk mengusir tikus dan memliliki resiko yang kecil bagi anak..

Racun tikus memang ampun membasmi tikus, namun cara ini bisa berbahaya bagi sebagian orang terutama bagi Anda yang memiliki anak kecil dan hewan peliharaan. Racun tikus bisa tidak sengaja ditemukan oleh anak atau hewan dan bisa membahayakan mereka.

Tak perlu khawatir, ada alternatif lain untuk menjauhkan tikus dari rumah. Anda bisa menggunakan tanaman pengusir tikus. Tikus tak menyukai bau-bauan yang kuat dan menyengat. Beberapa tanaman bisa mengeluarkan bau yang tak disukai tikus.

Anda bisa menanam tanaman ini di sekeliling rumah untuk mencegah tikus masuk. Menaruh tanaman ini di dalam rumah juga merupakan opsi yang bagus sekaligus menjadi dekorasi ruangan.

Ada beberapa tanaman yang dapat kita tanam untuk mengusir tikus, diantaranya;

1. Daun Min
Tanaman min merupakan salah satu tanaman pengusir tikus dan nyamuk yang bisa kamu tanaman di halaman rumah. Aroma dari daun min terkenal dapat mencegah tikus dan serangga lainnya mendekati dan memasuki hunianmu. Menanam tanaman ini juga sangatlah mudah karena min akan tumbuh subur jika terkena banyak sinar matahari.

2. Tikel Balung

Tanaman Pengusir Tikus

Tanaman tikel balung atau patah tulang mengandung racun pada getahnya yang ampuh untuk mengusir para tikus. Selain tikus, racun pada getah tikel balung juga mampu membasmi kadal dan kutu. Letakkan getah ini di tempat yang sering dilalui oleh tikus agar mereka tak lagi melewati area tersebut. Namun, hati-hati ketika meletakkan getah ini karena racunnya dapat membuat kulit dan matamu iritasi.

3. Sage
Tanaman sage kerap ditemui sebagai tanaman hias yang mempercantik taman. Sage memiliki bau menyengat yang tak disukai tikus. Menanam sage di sekitar rumah akan menjauhkan tikus masuk ke dalam rumah. Sage putih atau hijau dapat ditanam untuk mengusir tikus karena aroma yang kuat dari kedua varietas.

Sage bukan tanaman pilih-pilih dan akan tumbuh dengan baik di semua jenis tanah selama ada drainase yang layak, dan harus ada sinar matahari hampir sepanjang hari. Daun sage juga dapat dikonsumsi dan memberi berbagai manfaat kesehatan.

Klik juga : Jambu Kristal

4. Lavender

Tanaman Pengusir Tikus

Lavender terkenal sebagai tanaman pengusir tikus dan nyamuk yang dapat kamu tanam di halaman rumah. Selain mengusir tikus dan nyamuk, tanaman ini juga dibenci oleh berbagai hama kebun, seperti ngengat dan kutu. Aromanya yang harum dan bunganya yang indah membuat tanaman ini cocok digunakan untuk menghiasi halamanmu. Kamu dapat memotong lavender dan membiarkannya di berbagai sudut dalam rumah untuk mengusir tikus dari dalam rumahmu.

5. Buah Bintaro
Bintaro adalah tumbuhan pantai atau paya berupa pohon dengan ketinggian dapat mencapai 12m. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan. Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3-5cm berbentuk terompet dengan pangkal merah muda. Buah bintaro berbentuk telur, panjang 5-10cm, dan berwarna merah cerah saat matang.

Pohon bintaro dikenal dapat menangkal tikus karena kandungan racun dalam buahnya. Tikus cenderung takut dan menghindari buah ini karena bintaro mengandung racun yang aromanya hanya tercium oleh tikus. Letakkan buah bintaro di beberapa sudut rumah, misalnya halaman, garasi, dapur, dan area samping rumah untuk mencegah masuknya tikus.

Namun, penggunaan buah bintaro ini juga perlu diperhatikan bagi Anda yang memiliki anak kecil karena buah bintaro juga bisa beracun bagi manusia.

6. Bawang Putih dan Merah
Bau yang dikeluarkan dari bawang putih dan merah dibenci oleh tikus. Tanam bawang putih atau merah di halaman rumahmu dan tikus akan langsung kabur dari area tersebut. Selain dapat mengusir tikus, tanaman ini juga dapat di panen untuk bumbu dapur.

Jambu Kristal

Aflah Indonesia – Jambu kristal terdiri dari dua jenis, yaitu yang daging buahnya berwarna merah dan yang satunya berwarna putih.

Jambu Kristal merupakan salah satu hasil percobaan pengembangan dari Jambu Biji. Jambu biji yang agak kurang diminati karena rasanya yang sepat serta terdapat banyak biji tersebut telah melewati berbagai rekayasa genetika untuk menghasilkan Jambu Kristal.

Jambu kristal merupakan salah satu jenis jambu yang memiliki biji lebih sedikit, namun tekstur buahnya lebih renyah. Meskipun keberadaannya dikenal luas, namun banyak juga yang belum tahu manfaat sepenuhnya buah yang satu ini. Tidak hanya kaya akan vitamin C, jambu kristal juga dikenal karena kandungan seratnya yang tinggi sehingga baik untuk menjaga sistem pencernaan.

Jambu Kristal

Berikut cara menanam jambu kristal dengan mudah, bisa dijadikan komoditas perdagangan atau bisa juga untuk dikonsumsi sendiri;

1. Pahami Syarat Tumbuh
Tanaman jambu kristal suka hidup di lingkungan beriklim tropis seperti Indonesia. Kelembaban yang cukup tinggi berkisar 70% hingga 90% cocok dengan tanaman ini. Tanaman ini bisa ditanam pada daratan dengan ketinggian 50 hingga 1000 mdpl. Suhu terendah daerah tersebut tidak boleh melebihi 15°C dan suku maksimalnya tidak melebihi 34°C. Tanah lempung bertekstur liat dan agak berpasir dengan pH rata-rata 4,5 hingga 8,2 merupakan lahan yang sesuai untuk pertumbuhan Jambu Kristal.

2. Persiapan Bibit
Bibit yang bagus adalah bibit dengan ciri batangnya yang kuat, tumbuhan tidak kerdil, daunnya rimbun dan tidak terdapat penyakit atau hama. Biasanya bibit yang dihasilkan dari proses cangkok atau okulasi memiliki kualitas yang lebih menjanjikan dibanding bibit yang dikembangbiakkan dari biji. Pilih bibit yang bagus dan tingginya antara 50 hingga 100 cm.

3. Penanaman
Tanaman Jambu Kristal bisa ditanam di lahan khusus. Namun, jika tidak memiliki lahan, tanaman juga bisa dikembangbiakkan di dalam pot atau polybag. Berikut cara penanamannya.

  1. Siapkan lahan yang telah diberikan lubang selama 2 minggu sebelum bibit ditanam.
  2. Biarkan lahan tersebut terpapar sinar matahari selama 7 hari.
  3. Tambahkan pupuk pada sepetiga bagian lubang dan biarkan selama 3 hari hingga bibit jambu kristal ditanam.
  4. Siram hingga tanah lembab namun sirkulasi air tetap terjaga.

Baca juga : 5 Cara Menanam Jeruk dari Biji Sampai Panen, Tidak Repot!

4. Perawatan dan Pemeliharaan
Penyiraman tanaman bisa dilakukan satu kali sehari di cuaca panas. Pastikan daerah sekitar akar tetap lembab. Bila sedang musim penghujan, penyiraman bisa dihentikan asal daerah akar masih lembab. Pemberian pupuk bisa diberikan saat bibit tanaman mencapai usia 3 bulan. Campuran pupuk yang digunakan adalah 20 gram ZK, 100 gram Urea, 50 kilogram TSP dan 40 kilogram pupuk kandang. Campuran pupuk ini kemudian ditaburkan di sekeliling pohon. Untuk pemupukan pada lahan atau area yang kecil dapat digunakan campuran yang lebih sedikit dengan persentase yang sama.

Cabut gulma dan rumput-rumput liar yang ikut tumbuh bersama Jambu Kristal setiap 1 atau 2 bulan sekali. Bila ingin pembersihan yang lebih efektif hingga ke akarnya, bisa dilakukan dengan teknik cangkul. Untuk memastikan pohon tumbuh dengan kuat, jangan biarkan pohon berbuah terlebih dahulu dalam 1 tahun pertama. Lakukan pemangkasan pada pohon agar pohon tidak tumbuh lebih dari 2 meter. Hal ini dilakukan supaya pohon lebih produktif ke samping dan memudahkan proses pembungkusan buah.

5. Panen
Masa panen terdiri dari dua masa, yaitu Pra Panen dan Panen. Sebaiknya hindari melakukan pengeraman buah karena rasanya akan berbeda dengan yang matang di pohon. Berikut ini adalah tahapan Pra Panen dan Panen yang harus Anda lakukan :

  • Masa Pra Panen
    Sebelum dilakukan panen buah, buah yang sudah muncul sebaiknya dibungkus terlebih dahulu. Pembungkusan buah ini ditujukan untuk melindungi buah dari serangan hama dan penyakit. Sehingga, buah yang dihasilkan bisa lebih maksimal.
    Pembungkusan buah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan plastik maupun menggunakan kertas. Namun, penggunaan kertas akan lebih sulit dalam memperkirakan buah sudah matang atau belum. Selain itu, teknik pembungkusan dengan kertas membuat lalat buah lebih mudah masuk.
  • Masa Panen
    Ketika buah sudah matang, buah sudah bisa dipanen. Proses panen buah sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Hal ini disebabkan karena terik matahari dapat mempengaruhi kondisi buah yang dipanen saat itu. Buah juga harus ditata rapi saat proses pengangkutan, bila perlu juga diberikan kertas agar kondisi buah tetap baik dan tidak memar yang bisa membuat buah lebih cepat membusuk.

Manfaat yang dapat diperoleh pada jambu kristal diantaranya adalah:
1. Mengobati dan mencegah sariawan
2. 
Baik untuk sistem pencernaan
3. 
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
4. 
Menjaga kesehatan kulit
5. 
Sebagai sumber antioksidan
6. 
Menjaga kesehatan mata

5 Cara Menanam Jeruk dari Biji Sampai Panen, Tidak Repot!

Aflah Indonesia – Jeruk adalah salah satu buah paling populer di dunia. Buha satu ini sangat mudah diolah, kalian bisa memakannya langsung, menjadikannya jus atau minuman lainnya, atau ditambahkan ke dalam resep salad ataupun kue. Jika kalian ingin mendapatkan jeruk organik, maka kalian menanamnya di rumah. Cara menanam jeruk di rumah juga ternyata sangatlah mudah, bahkan kalian bisa mempraktekan cara menanam jeruk dari biji.

Jeruk tumbuh di pohon jeruk (Citrus x sinensis) dan termasuk dalam kelompok besar buah-buahan yang dikenal sebagai buah jeruk.

Asal muasal mereka yang sebenarnya masih menjadi misteri, tetapi penanaman jeruk diperkirakan telah dimulai di Asia timur ribuan tahun yang lalu. Saat ini, mereka tumbuh di sebagian besar wilayah hangat di dunia dan dikonsumsi segar atau sebagai jus.

Jeruk adalah sumber serat, vitamin C, tiamin, folat, dan antioksidan yang sehat. Mereka juga memiliki banyak manfaat kesehatan dan cocok untuk dikonsumsi setiap hari.

Mengutip USDA Food Composition Databases, dalam sekitar setengah buah jeruk besar (100 gram), terdapat beberapa nutrisi seperti:

  • Kalori: 47
  • Air: 87 persen
  • Protein: 0,9 gram
  • Karbohidrat: 11,8 gram
  • Gula: 9,4 gram
  • Serat: 2,4 gram
  • Lemak: 0,1 gram

Jeruk juga kaya akan vitamin C, yang bahkan dalam satu buah jeruk besar bisa memenuhi kebutuhan dalam sehari. Ia juga merupakan sumber vitamin B1 (tiamin), vitamin B9 (folat), dan kalium.

Di dalam buag jeruk juga terdapat dua golongan utama senyawa tanaman yang bersifat antioksidan, seperti karotenoid dan fenolat (senyawa fenolik).

Cara Menanam Jeruk

5 Cara Menanam Jeruk dari Biji Sampai Panen

Kalian bisa menggunakan cara menanam jeruk manis dari biji. Ini dapat dilakukan dengan mengambil biji jeruk manis dari dalam dagingnya yang kemudian dikeringkan, ditanam, disiram, dan dirawat hingga siap panen.

Jika kalian ingin menanam jeruk nipis atau bahkan jeruk purut melalui biji, metodenya sama. Secara keseluruhan, cara menanam jeruk nipis, jeruk manis, atau jeruk purut sama saja.

Tahap pengembangbiakan jeruk sendiri dapat dilakukan secara generatif maupun secara vegetatif. Untuk tahap generatif, maka kalian akan menanamnya dari bijinya langsung. Sementara tahap vegetatif, kalian akan menggunakan stek atau cangkok batang.

Sebenarnya, menanam jeruk akan lebih mudah dan lebih cepat berbuah jika dilakukan secara vegetatif. Namun, tidak ada salahnya juga untuk mempelajari juga cara menanam jeruk manis secara generatif.

Klik juga : Cara membuat pupuk organik cair

Jika kalian ingin mempraktekan cara menanam jeruk dari biji, begini tahapan-tahapan yang perlu dilakukan:

1. Mempersiapkan Bibit Jeruk

Cara menanam jeruk yang paling utama adalah mempersiapkan bibitnya. Bibit yang digunakan untuk menanam jeruk diambil dari dalam daging jeruk itu sendiri. Tahapannya antara lain:

  • Ambil biji jeruk manis, jeruk nipis, atau jeruk purut yang matang dari dalam daging jeruk. Pastikan agar biji jeruk tetap dalam keadaan utuh dan sehat.
  • Kemudian jemur biji jeruk di bawah sinar matahari langsung supaya lendir yang menyelimuti permukaan biji bisa hilang.
  • Proses penjemuran bisa dilakukan selama kurang lebih 2 hingga 3 hari.
  • Jumlah biji yang digunakan bisa disesuaikan dengan jumlah pot yang akan kalian gunakan kelak. Namun lebih baik agar dalam satu pot hanya diisi dengan dua biji jeruk.

2. Persiapan Media Tanam

Media tanam bisa dibuat menggunakan campuran bahan seperti tanah, kompos, dan pasir. Jika tidak ada pasir, kalian bisa menggantinya dengan arang sekam yang terbuat dari sabut kelapa atau padi kering yang dibakar.

Pastikan ketiga bahan tersebut sudah diolah menjadi butiran-butiran halus sebelum dicampur. kalian bisa mencampur ketiga bahan tersebut dengan perbandingan 2 bagian tanah, 1 bagian pasir, dan 1 bagian pupuk kompos (2:1:1).

Sebelum media tanam dimasukkan ke dalam pot, sebaiknya kalian memberikan lapisan berupa pecahan batu bata di bagian dasar pot dan kemudian dilapisi dengan kerikil. Setelah itu, kalian bisa memasukkan media tanam ke dalam pot.

kalian juga tak perlu memasukannya hingga penuh, melainkan hanya diisi 2/3 pot saja. kalian bisa menyisakan kurang lebih 10 cm di bagian atas pot.

3. Penanaman Bibit

Setelah persiapan media tanam dan pengeringan biji sudah selesai, cara menanam jeruk selanjutnya adalah penanaman bibit.

kalian bisa membuat lubang kurang lebih dengan kedalaman 5 cm di masing-masing pot dan dalam satu lubang, maksimal jumlah biji yang dapat dimasukkan adalah 2.

Setelah biji dimasukkan, kalian perlu menutup kembali lubang tanam menggunakan media tanam yang telah dibuat. Setelah itu, beri siraman air secukupnya.

Beberapa hari kemudian, biji jeruk biasanya akan segera menghasilkan tunas baru, dan jika sudah berdaun 4-5 helai, maka ia sudah siap dipindahkan ke dalam pot yang lebih besar. Biasanya satu pot untuk satu tanaman.

4. Perawatan dan Pemeliharaan

Setelah memahami cara menanam jeruk, maka kalian juga perlu melakukan perawatan agar jeruk yang dihasilkan kelak berkualitas. Cara merawat tanaman jeruk manis yang baik dapat dilakukan dengan:

  • Pencahayaan dan Penyinaran

Pohon jeruk membutuhkan sinar matahari yang cukup sehingga setidaknya ia berada di bawah sinar matahari langsung selama kurang lebih 5 jam. Jangan lupa juga untuk rutin melakukan penyiraman, setidaknya di pagi hari dan sore hari.

  • Penyiraman dan Pemupukan

Penyiraman dan pemupukan juga perlu dilakukan. kalian bisa menggunakan pupuk NPK secara rutin setiap 4 bulan sekali dengan dosis 25 gram untuk satu pot.

Semakin bertambah tua usia tanaman, maka dosis pupuk yang diberikan juga bertambah, yaitu menjadi 50 gram per tanaman, 100 gram per tanaman, dan seterusnya.

  • Pemangkasan

Untuk mempercantik tampilan tanaman, maka kalian bisa melakukan pemangkasan. Selain itu, pemangkasan umumnya dilakukan agar tanaman satu dengan lainnya tidak saling bersinggungan.

Apabila ada ranting yang terserang hama atau penyakit, maka kalian perlu segera lakukan pemangkasan ranting.

  • Menghindari Serangan Hama

Hama pohon jeruk biasanya adalah kutu daun. Hama yang berukuran kecil sekitar 2 mm, berwarna hitam, dan hidup berkelompok ini umumnya bisa menyerang bagian tunas atas dan daun muda.

Oleh karena itu, lakukan pengecekan secara rutin agar tanaman ini terhindar dari serangan kutu daun dan serangga lainnya.

Jika kutu daun menyerang, segera pangkas bagian ranting yang terkena, lalu segera bakar. kalian juga meyemprotkan cairan insektisida pembasmi hama seperti Curacron 500 EC atau Decis 2,5 EC.

kalian juga bisa menggunakan insektisida organik untuk pembasmian hama tersebut. Namun, hati-hati saat melakukan penyemprotan insektisida dan pastikan agar bagian buah tidak terkena percikan pestisida.

5. Panen Jeruk

Setelah kalian mengikuti cara menanam jeruk nipis, jeruk purut, atau jeruk manis, maka kini waktunya memanen jeruk.

Biasanya kalian bisa memanen buah jeruk setelah ia berusia 8 bulan. Jika kalian sudah melakukan perawatan dengan benar, niscaya hasil jeruknya akan berkualitas dan siap dinikmati bersama keluarga di rumah!

Beberapa cara menanam jeruk di atas ternyata tidak sesulit yang dibayangkan kan, kalian? Selamat mencoba!

Cara membuat pupuk organik cair

Aflah Indonesia – Terdapat dua macam tipe pupuk organik cair yang dibuat melalui proses pengomposan. Pertama adalah pupuk organik cair yang dibuat dengan cara melarutkan pupuk organik yang telah jadi atau setengah jadi ke dalam air. Jenis pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos atau campuran semuanya. Pupuk organik cair semacam ini karakteristiknya tidak jauh beda dengan pupuk organik padat, hanya saja wujudnya berupa cairan. Dalam bahasa lebih mudah, kira-kira seperti teh yang dicelupkan ke dalam air lalu airnya dijadikan pupuk.

Pupuk cair tipe ini suspensi larutannya kurang stabil dan mudah mengendap. Kita tidak bisa menyimpan pupuk tipe ini dalam jangka waktu lama. Setelah jadi biasanya harus langsung digunakan. Pengaplikasiannya dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk pada permukaan tanah disekitar tanaman, tidak disemprotkan ke daun.

Kedua adalah pupuk organik cair yang dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan dalam kondisi anaerob dengan bantuan organisme hidup. Bahan bakunya dari material organik yang belum terkomposkan. Unsur hara yang terkandung dalam larutan pupuk cair tipe ini benar-benar berbentuk cair. Jadi larutannya lebih stabil. Bila dibiarkan tidak mengendap. Oleh karena itu, sifat dan karakteristiknya pun berbeda dengan pupuk cair yang dibuat dari pupuk padat yang dilarutkan ke dalam air. Tulisan ini bermaksud untuk membahas pupuk organik cair tipe yang kedua.

Sifat dan karakteristik pupuk organik cair

Cara membuat pupuk organik cair

Pupuk organik cair tidak bisa dijadikan pupuk utama dalam bercocok tanam. Sebaiknya gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama/dasar. Pupuk organik padat akan tersimpan lebih lama dalam media tanam dan bisa menyediakan hara untuk jangka yang panjang. Sedangkan, nutrisi yang ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi. Namun di sisi lain, lebih mudah dicerna oleh tanaman.

Jenis pupuk cair lebih efektif dan efesien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibanding pada media tanam (kecuali pada metode hidroponik). Pupuk organik cair bisa berfungsi sebagai perangsang tumbuh. Terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji. Daun dan batang bisa menyerap secara langsung pupuk yang diberikan melalui stomata atau pori-pori yang ada pada permukaannya.

Pemberian pupuk organik cair lewat daun harus hati-hati. Jaga jangan sampai overdosis, karena bisa mematikan tanaman. Pemberian pupuk daun yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Jadi, ketepatan takaran harus benar-benar diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Setiap tanaman mempunyai kapasitas dalam menyerap nutrisi sebagai makanannya. Secara teoritik, tanaman hanya sanggup menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah tidak lebih dari 2% per hari. Pada daun, meskipun kami belum menemukan angka persisnya, bisa diperkirakan jumlahnya tidak lebih dari 2%. Oleh karena itu pemberian pupuk organik cair pada daun harus diencerkan terlebih dahulu.

Artikel Terkait : Penyemaian dan Teknik

Karena sifatnya sebagai pupuk tambahan, pupuk organik cair sebaiknya kaya akan unsur hara mikro. Sementara unsur hara makro dipenuhi oleh pupuk utama lewat tanah, pupuk organik cair harus memberikan unsur hara mikro yang lebih. Untuk mendapatkan kandungan hara mikro, bisa dipilah dari bahan baku pupuk.

Cara membuat pupuk organik cair

  • Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
  • Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
  • Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata.
  • Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
  • Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
  • Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
  • Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
  • Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
  • Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.

Penyemaian dan Teknik

Aflah Indonesia – Penyemaian adalah kegiatan memproses benih menjadi bibit. Sederhananya, penyemaian adalah proses menyemai benih. Penyemaian diperlukan ketika benih terlalu kecil sehingga jika ditanam langsung akan rentan hanyut atau hilang terbawa air. Penyemaian juga perlu jika benih yang akan disemai membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkecambah, seperti keluarga Apiaceae (keluarga seledri-seledrian).

Ada beberapa teknik penyemain, teknik-teknik yang dimaksud antara lain semai langsung dan tidak langsung (pra semai). Teknik semai langsung terdiri dari dua, yakni menyemai langsung ke persemaian yang terkena cahaya dan menyemai langsung ke persemaian lalu ditutup dengan kain atau dikondisikan gelap satu sampai dua hari. Kondisi gelap dapat membantu mengaktifkan kerja hormon auksin, yaitu hormon pertumbuhan yang terdapat pada akar, batang dan daun tanaman.

Teknik semai tidak langsung atau biasa disebut “pra semai” adalah teknik penyemaian dengan perlakuan pendahuluan, atau bahasa kerennya skarifikasi. Beberapa cara yang termasuk pra semai atau skarifikasi  antara lain perendaman, perlakuan kimia, dan pemecahan cangkang biji. Perendaman benih, selain untuk mengaktifkan hormon giberelin yang mendorong kerja aleuron yang mengandung enzim pertumbuhan, juga bisa menjadi teknik pemilihan benih. Nah, teknik perendaman ternyata juga ada dua. Pertama perendaman yang benar-benar merendam benih selama beberapa jam. Yang kedua dengan meletakkan benih di antara media pra semai seperti kanebo atau tisu basah. Dalam proses kedua jenis perendaman ini sama-sama terjadi proses imbibisi, yakni penyerapan air ke dalam biji, sehingga mengaktifkan giberelin tadi.

Penyemaian dan Teknik

Teknik perlakuan kimia adalah pemberian gas asam sulfida untuk mengaktifkan hormon-hormon pertumbuhan. Selanjutnya teknik pemecahan cangkang biji atau disebut juga peretakan biasa dilakukan untuk benih yang memiliki cangkak keras, seperti saga, salak, jarak dan merica.

Pemilihan benih dan teknik penyemaian adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam proses menyemai. Selain dua hal tersebut, kita juga harus memperhaikan persemaian, media semai, dan wadah semai.

Baca juga : Cara Menanam Menggunakan Sistem Hidroponik

Persemaian adalah tempat atau areal menyemai. Areal menyemai sendiri berbeda dengan wadah dan media semai. Wadah dan media semai sama seperti wadah dan media tanam. Wadahnya bisa berupa gelas, pot, polibeg, nampan, dan tray semai. Media semainya tergantung teknik tanam yang kelak akan digunakan. Misal kita ingin menanam dengan teknik hidroponik, maka kita dapat menggunakan media semai inert alias media tanam yang tidak menyediakan unsur hara, seperti rockwool, cocopeat, hirdoton, kerikil, atau pasir. Jika kita menanam dengan teknik konvensional, maka bisa menyemai dengan media semai seperti cocopeat, tanah, sekam, kompos atau campuran keempatnya. Nah, syarat media semai yang baik sama seperti syarat media tanam, yakni harus porous (mampu menahan dan mengalirkan air dengan baik), memiliki aerasi (ruang untuk perputaran udara), dan bebas patogen (hama dan penyakit).

Persemaian harus aman dari hujan, sebab hujan dapat merusak penyemaian. Hujan deras dapat membuat bibit yang baru tumbuh patah dan gagal tumbuh. Selain itu, air bisa jadi tergenang dan menyebabkan benih atau bibit menjadi busuk. Untuk mengakalinya, bisa memilih persemaian yang bernaungan. Namun, kita juga harus memperhatikan cahaya. Jika penyemaian kekurangan cahaya, maka akan terjadi etiolasi, yakni bibit tumbuh tidak optimal, batang berukuran tinggi (panjang) dan kurus.

Jadi kesimpulannya, teknik penyemaian yaitu :
1. Pemilihan Bibit
Benih menjadi factor yang utama dalam bercocok tanam, semakin bagus benih yang di dapat semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan sayuran dengan kualitas terbaik.

2. Media Tanam
Untuk media tanamnya sendiri bisa menggunakan media tanah yang subur dan di campur dengan pupuk kandang + dengn sekam padi perbandingan 2: 1: 1

3. Wadah Persemaian
Untuk menyemaian benih, bisa menggunakan pot plastic,

4. Tempat Persemaian
Ada baiknya untuk memilih tempat persemaian dengan criteria tidak langsung ataupun hujan, yang mana bisa di atasi dengan plastic diatasnya.

Cara Menanam Menggunakan Sistem Hidroponik

Cara Menanam Menggunakan Sistem Hidroponik

Apakah Hidroponik Itu?

Kata Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu “hydro” yang berarti air dan “ponics” yang artinya daya atau tenaga atau tenaga kerja. Jadi menanam dengan sistem hidroponik artinya menanam menggunakan media air atau tenaga kerja air. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Cara Menanam Menggunakan Sistem Hidroponik

Menanam dengan teknik hidroponik berarti kita bercocok tanam dengan memperhatikan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman yang bersangkutan, atau istilah lainnya bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan air yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman.Rupanya masyarakat sudah menyadari pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini peranan tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman.

Dari sinilah akhirnya muncul beberapa teknik bertanam dengan menggunakan air yang kita sebut hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman.
Teknik Menanam hidroponik

Ada 6 cara untuk menanam dengan sistem Hydroponic, antara lain

1. Aeroponic system
2. Drip system
3. NFT
4. Ebb dan flow system
5. Water Culture system
6. Wick System

Dari ke enam sistem hidroponik tersebut, mari kita jelaskan pengertiannya satu persatu.

Baca juga : Jenis Pupuk

Sistem AEROPONIC

Sistem AEROPONIC merupakan system hydroponic yang paling canggih dan mungkin juga memberikan hasil terbaik serta tercepat dalam pertumbuhan dalam berkebun Hydroponic. Hal ini dimungkinkan karena larutan nutrisi ini diberikan atau disemprotkan berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang banyak mengandung oksigen.Sementara tanaman sangat membutuhkan nutrisi dan oksigen dalam pertumbuhannya.

Sistem Tetes (DRIP SYSTEM)

Sistem Tetes merupakan system hidroponik yang sering digunakan untuk saat ini. Sistem operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer mengontrol pompa. Pada saat pompa dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.Supaya berdiri tegak, Tanaman ditopang menggunakan media tanam lain seperti cocopit, sekam bakar, ziolit, pasir, dll selain tanah.

Sistem NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)

Sistem NFT ini adalah cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya.

Sistem EBB & FLOW SYSTEM

Sistem Ebb & Flow bekerja dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam penampungan, begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.

Sistem WATER CULTURE

Walter Culture merupakan system hidroponik yang sederhana. Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat darai Styrofoam dan mengapung langsung dengan nutrisi. Pompa udara memompa udara ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung sebagai suply oksigen ke akar-akar tanaman.

Sistem WICK SYSTEM

Wick system ini salah satu system hidroponik yang paling sederhana sekali dan biasanya digunakan oleh kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada part-part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu.

Manfaat menanam dengan teknik hidroponik

Menaman dengan sistem Hidroponik terbukti memiliki beberapa kelebihan dibanding sistem konvesional berkebun dengan tanah. Pada sistem Hidroponik, tingkat pertumbuhan tanaman hidroponik adalah 30-50 persen lebih cepat dari tanaman menggunakan media tanah, tumbuh di bawah kondisi yang sama. Hasil tanaman juga lebih besar. Para ilmuwan percaya bahwa ada beberapa alasan mengapa menanam dengan sistem hidroponik itu sangat menguntungkan.

Selain itu, pasokan oksigen ekstra dalam media tumbuh hidroponik, sangat membantu untuk merangsang pertumbuhan akar-akar tanaman. Tanaman yang banyak mengandung oksigen dalam akar juga mampu menyerap nutrisi lebih cepat. Nutrisi dalam sistem hidroponik yang dicampur dengan air dan dikirim secara langsung ke sistem akar. Tumbuhan tidak harus mencari di tanah untuk nutrisi yang dibutuhkan.

Nutrisi tanaman akan selalu terpenuhi dari waktu ke waktu. Tanaman hidroponik sendiri memerlukan sangat sedikit energi untuk menemukan dan memecah makanan. Tanaman kemudian menggunakan energi yang disimpan ini untuk tumbuh lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak buah. Tanaman hidroponik juga memiliki lebih sedikit masalah dengan infestasi bug, fungi dan penyakit. Secara umum, tanaman yang tumbuh dengan sistem hidroponik adalah tanaman sehat dan tumbuh besar. Berkebun secara hidroponik juga memberi manfaat bagi lingkungan. Berkebun hidroponik menggunakan air membutuhkan lahan lebih sedikit dari pada menggunakan media tanah. Penggunaan pestisida lebih sedikit digunakan pada tanaman hidroponik.

Nah.. Sekarang kita sudah sudah tahu apakah sistem hidroponik itu dan bagaimana cara kerjanya. Sekalian praktek..praktek dan praktek, segera lakukan dan hasilnya akan sangat memuaskan.
Selamat mencoba.

Jenis Pupuk

Jenis pupuk…

Pupuk menjadi unsur hara penting bagi tanaman. Meski sejak lama ada penggunaan pupuk organik, tak ayal banyak yang menggunakan pupuk kimia sebagai penyubur. Pupuk kimia memiliki kelebihan pada unsur dan senyawa yang mudah larut, serta cepat diserap oleh tanaman tanpa memerlukan proses penguraian.

Meski begitu, terkadang pupuk kimia mengandung kalsium amonium nitrat. Sebuah aplikasi senyawa paling umum dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman untuk kebun yang bisa berbahaya di sisi lain.

Alangkah baiknya, mengenal setiap ciri dan kegunaan dari masing-masing pupuk sesuai kebutuhan. Serta mengetahui cara penyimpanan yang tepat, demi mencegah terjadinya polusi, hingga ledakan tak diduga.

Berikut beberapa jenis pupuk organik dan kimia, beserta cara menyimpannya :

PUPUK KIMIA

  1. ZA (Zwavelzure Amonium)Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumus kimia (NH4)2SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya diterapkan sebagai pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat.

    Manfaat lain dari pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman. Kemudian memperbaiki kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi pada hasil panen. Kelebihan lainnya, ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama.

    Sifat dan Ciri Pupuk ZA

    • Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Terutama pada kelembapan 80 persen atau lebih, jadi mudah diserap tanaman.
    • Hampir sama dengan urea, reaksinya asam. Kurang baik diberikan pada tanah muda yang masih asama atau tanah yang kurang kandungan kalsium (alkali).
    • Cocok sebagai pupuk dasar.
    • Bentuk seperti kristal dengan beragam warna, seperti putih, merah muda, biru, abu-abu, dan kuning.

  2. SP-36 (super phosphate)

    Pupuk SP-36 (super phosphate) atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia. Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam.

    Memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman. Biasanya digunakan di berbagai macam tanaman, seperti perkebunan dan holtikultura.

    Pupuk SP-36 kerap digunakan petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak. Kelebihan lain SP36, bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel.

    Reaksi kimia yang ditimbulkan tergolong netral. Pupuk SP36 mengandung sekitar 36 persen Fosfor dalam bentuk P205 (fosfat).

    Karena reaksi kimia yang cukup lambat, SP36 cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman. Kemudian karena sifatnya higroskopis, pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi.

  3. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)
    Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah. Sebab mengandung unsur zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium.

    Kelebihan pupuk NPK, mencegah tanaman supaya tidak kerdil. Serta pertumbuhan akar jadi lebih kuat, banyak, dan panjang, sehingga mudah menyerap zat hara di tanah.

    Pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral. Pupuk jenis ini bisa digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

     

Baca juga : Durian Cara Budidayanya

PUPUK ORGANIK

Berbeda dengan sebelumnya, pupuk organik berasal dari bahan alami sisa makhluk hidup. Bahan dasar utamanya, seperti sisa tanaman, kotoran hewan, kotoran manusia, dan pelapukan kayu.

Karena bahannya alami dan terbilang aman, pupuk ini bisa meningkatkan kadar kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah. Serta meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

Sehingga memudahkan proses pengolahan lahan yang dipakai untuk pertanian. Jenis pupuk organik yang umum digunakan sebagai berikut:

  1. Pupuk Kandang

    Tentunya pupuk kandang berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman.

    Pupuk kandang mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga.

  2. Pupuk Kompos

    Berikutnya jenis pupuk kompos yang terbentuk dari sisa bahan organik. Berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau fermentasi.

  3. Humus

    Selanjutnya jenis pupuk humus, yang dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan, serta ranting tanaman yang membusuk secara alami.

Cara Menyimpan Pupuk

Penyimpanan pupuk pada suhu rendah dapat menghambat kerusakan pupuk hayati, seperti kerusakan fisiologis, enzimatis maupun mikrobiologis. Dilansir dari jurnal UMM, penyimpanan pupuk merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Penyimpanan pupuk yang salah bisa merusak sifat kimia dan fisik pupuk.

Pupuk yang bersifat hidroskopis tidak boleh disimpan secara sembarangan, pupuk tersebut dapat menjadi lembab dan mencair atau bila kelembapan berkurang, pupuk menjadi keras dan membentuk bongkah-bongkah besar. Sehingga sulit diaplikasikan.

Tidak dibenarkan untuk mencampur tempat penyimpanan pupuk dengan tempat penyimpanan biji-bijian atau benih. Sebab dapat mempengaruhi kualitas pupuk.

Penyimpanan pupuk sebaiknya dipisahkan antara jenis pupuk yang satu dengan lainnya. Guna memudahkan pengawasan, serta untuk menjaga mutu pupuk.

Durian Cara Budidayanya

Aflah Indonesia – Durian merupakan salah satu buah yang juga menjadi komoditas ekspor terbesar negara selain mangga, manggis, nanas, rambutan, dan buah naga.

Bicara soal durian, buah yang satu ini merupakan salah satu jenis tanaman berupa pohon. Tanaman ini berasal dari hutan di Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.

Persebaran durian melebar ke arah Barat di negara Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah ini sudah dikenal di benua Asia tepatnya di Asia Tenggara sejak abad ke 7 Masehi. Saat ini, kelezatan durian sudah dikenal sampai mancanegara, namun banyak juga yang tidak suka buah durian ini.

Durian Cara Budidayanya

Buah durian juga mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh untuk dapat menangkal radikal bebas penyebab kanker.

Saat ini metode budidaya untuk menanam buah durian sudah banyak dikembangkan oleh para peneliti. Jenisnya pun sudah beragam sekali.

Artikel Terkait : Jenis Tanah

Salah satu jenis durian yang terkenal ke seluruh dunia adalah jenis durian montong yang memiliki cita rasa yang begitu nikmat. Selain durian montong, terdapat varietas buah durian unggul lain diataranya Durian Sukun (Jawa Tengah), Durian Sidodol (Kalimantan Tengah), Durian Petruk (Jawa Tengah), dan masih ada lainnya,..

Berikut cara membudidayakan durian:

  • Tentukan Lokasi Penanaman Durian
    Langkah pertama dalam penanaman durian yang baik dan benar tidak lepas dari cara kalian menentukan lokasi media tanam.Penentuan lokasi tanam sangat penting, dan akan menentukan apakah durian yang akan kalian tanam menghasilkan hasil yang maksimal atau tidak.Penentuan lokasi tanam menjadi sangat krusial, karena proses penanaman tanaman durian harus sesuai dengan syarat-syarat tumbuhnya.Lokasi harus memiliki intensitas pancaran sinar matahari langsung yang berkisar 40 hingga 50 persen. Iklim di lokasi juga harus diperhatikan agar buah durian dapat tumbuh dengan baik. Kalian bisa menanam durian di lokasi yang memiliki suhu 24 hingga 30 derajat celcius, dan memiliki iklim tropis dengan ketinggian 50 hingga 1000 meter diatas permukaan laut.Syarat tumbuh berikutnya ialah kalian harus memperhatikan jenis tanah yang cocok untuk menanam durian. Terdapat 3 jenis tanah yang cocok untuk digunakan dan diolah untuk penanaman durian, diantaranya jenis Latosol, Podsolik serta Andosol.Lebih lanjut, kalian harus memperhatikan tingkat keasaman alias pH tanah di lokasi penanaman. Tanah yang baik memiliki pH di kisaran 6 hingga 7. Tingat pH akan mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman buah durian ini.

    Setelah itu, agar buah durian dapat tumbuh dengan baik, maka lokasi penanaman harus memiliki curah hujan yang cukup, tidak terlalu deras dan tidak terlalu kering.

    Terakhir, perhatikan ukuran lahan. Usahakan jangan menanam tanaman buah durian terlalu dekat, karena pohon durian ini berukuran besar yang membutuhkan jarak beberapa meter antar tanaman.

  • Olah Lahan Tanam
    Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi untuk lokasi tanamnya, langsung saja lakukan persiapan lebih lanjut, yakni persiapan dan pengolahan tanah pada lahan media tanam.Hal pertama yang mesti kalian lakukan ialah bersihkan lahan yang telah disiapkan dari tanaman pengganggu (gulma) dan semak belukar. Untuk menanam durian, kalian tidak perlu membuat bedengan atau gundukan tanah, cukup membuat lubang-lubang untuk penanaman bibit.Namun, perhatikan jarak antar lubangnya, beri jarak antar lubang sekitar 25 cm. Kemudian, lakukan penyuburan tanah terlebih dahulu, dimana kalian bisa memberikan pupuk kompos atau kandang ke dalam lubang yang telah disiapkan. Pastikan lahan yang kalian siapkan terkena pancaran sinar matahari secara langsung.Lebih lanjut, pada saat kalian membuat lubang, tanah galian dibagi menjadi dua, pada bagian atas dikumpulkan di sebelah kiri lubang, dan pada bagian bawahnya dikumpulkan di sebelah kanan lubang.Untuk lubangnya sendiri, biarkan kering terkena sinar matahari secara langsung selama seminggu. Setelah seminggu, tutup kembali lubang tanam.

    Untuk galian bagian atas, masukkan terlebih dahulu tanahnya setelah kalian campur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 35 kg per lubang. Ikuti dengan tanah bagian bawah yang telah kalian campur terlebih dahulu dengan pupuk kandang atau kompos, serta tambahkan 1 kg fosfat sebanyak 35 kg per lubang.

    Kemudian untuk menghindari serangan rayap, semut, dan hama pengganggu lainnya, kalian bisa mencampurkan insektisida seperti Furadan 3G.

    Setelah itu, isi lubang sampai penuh hingga setinggi 20 sampai 30 cm dari permukaan tanah, dan tanah tidak perlu kalian padatkan.

    Terakhir, perhatikan waktunya, sebaiknya penutupan dilakukan 7 hingga 15 hari sebelum penanaman bibit dilakukan.

  • Siapkan dan Tanam Bibit Buah Durian
    Agar mendapatkan hasil yang maksimal ialah lakukan persiapan bibit tanaman. Sebelum memulai proses penanaman bibit, ada beberapa kriteria dalam memilih bibit yang baik, diantaranya:

    • Pilih bibit yang sehat, tidak sedang terkena penyakit tanaman, tidak terserang hama tanaman serta memiliki kesegaran yang terjaga.
    • Pilih bibit yang memiliki daun dengan jumlah banyak.
    • Pilih bibit yang memiliki batang kuat dan terdiri dari 2 atau 4 arah cabang.

    Setelah menemukan kriteria bibit yang memiliki kualitas yang baik, maka selanjutnya lakukan langkah-langkah penanaman bibit durian:

    1. Pilih bibit yang terlihat sehat dan tidak terlalu tinggi, memiliki daun yang tidak rusak dan terlihat tidak sedang terkena penyakit
    2. Pilih bibit yang telah cukup umur dan telah memiliki batang yang cukup besar, setidaknya telah tumbuh mencapai 15 cm. Kalian bisa memperoleh bibit di petani durian yang terpercaya serta dapat juga ke toko-toko pertanian, baik offline ataupun online.
    3. Gemburkan lahan dengan cangkul, dan diamkan selama kurang lebih 3 hari lamanya.
    4. Sebarkan pupuk kandang sebagai penambah nutrisi pada tanah, dan diamkan selama seminggu.
    5. Penanaman tanaman yang baik dapat kalian lakukan pada awal musim penghujan, agar tanaman yang masih baru bisa mendapatkan nutrisi dan suplai air yang memadai.
    6. Setelah mendapatkan bibit yang sesuai kriteria, kalian bisa langsung menanamnya dengan memindahkan bibit ke dalam lubang penanaman.
    7. Pastikan kalian tidak merusak batang ataupun akar pada saat pemindahan ke media tanam. Ini membutuhkan tingkat kehati-hatian yang tinggi, karena kalian akan membuka polybag sebagai wadah dari bibit tanaman.
    8. Setelah menunggu selama seminggu, masukkan tanah beserta bibitnya ke dalam lubang penanaman dan timbun kembali setinggi tanah yang ada pada polybag sebelumnya.
    9. Lakukan pemupukan di sekitar lubang tanam, dan lakukan penyiraman secara rutin dan teratur agar tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.

    Jangan lupa untuk selalu membersihkan daerah penanaman dari beragam macam rumput ataupun hama pengganggu lainnya.

  • Rawat Tanaman Durian
    Perawatan menjadi sangat penting untuk dilakukan, dibutuhkan ketekunan agar dapat menghasilkan hasil panen yang melimpah. Berikut adalah perawatan harian yang musti kalian lakukan:Pertama-tama kalian beri pupuk NPK atau pupuk kompos secara teratur dan rutin, dengan takaran 1 sendok teh yang dilarutkan dengan 10 liter air untuk digunakan di 10 bibit. Semprotkan seminggu sekali.Lakukan pemupukan dengan pupuk kandang kering yang telah menyerupai pupuk fermentasi dan menyerupai tanah subur sebanyak satu gayung saja. Perlu diingat, jangan memberi pupuk terlalu banyak karena akan menghambat dan membuat pertumbuhan menjadi bermasalah.Langkah berikutnya ialah lakukan penyemprotan dengan menggunakan cairan pestisida dengan merek fastak atau diazinon. Ini berguna apabila kalian mengalami masalah penyerangan hama ulat. Bahkan selain membasmi hama, penyemprotan ini dapat membuat buah terbentuk lebih cepat.Lakukan pembersihan semua rumput atau gulma yang mengganggu jalannya pertumbuhan tanaman tersebut. Pembersihan ini berguna sebagai pencegahan agar tanaman gulma atau rumput tidak menghabiskan nutrisi di tanah.
  • Panen Buah Durian
    Ketika semua tahap dilakukan dengan baik, sudah berjalan sesuai rencana, maka kalian dapat menikmati hasil panen tanaman dalam waktu 4 hingga 5 tahun setelah penanaman.Masa panen dari tanaman sendiri bermacam-macam, tergantung dari jenis buah dan jenis bibit yang kalian gunakan. Berikut adalah ciri-ciri dari buah yang sudah bisa kalian panen:

    • Sudah memiliki warna kecoklatan pada bagian ujung dari duri buah.
    • Sudah memiliki ruas tangkai yang besar.
    • Sudah memiliki aroma buah yang kuat serta harum.
    • Apabila kalian memukul buahnya maka akan menimbulkan suara gema (hati-hati terluka).

Jenis Tanah

Jenis Tanah ….???

Tanah (soil) merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah sangat penting bagi manusia karena kehidupan manusia berada di atasnya. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu dengan beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan air. Jenis tanah dari satu daerah dengan daerah lainnya berbeda tergantung dari komponen yang ada di dalam daerah tersebut. Komponen yang ada di dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung mineral 50%, bahan organik 5% dan air 25%. Pengaruh letak astronomis dan geografis di Indonesia sangat penting dalam membentuk berbagai macam tanah.

Jenis-jenis tanah yang ada di dunia berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya tergantung pada lingkungan yang ada di dalam daerah tersebut.

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.

Karakteristik

Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan kerja yang keras untuk mencangkulnya.

Persebaran

Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa.

2. Tanah Andosol

Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.

Karakteristik

Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya dengan mineral, unsure hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia. persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung berapi.

Persebaran

Di Indonesia sendiri yang merupakan daerah cincin api banyak terdapat tanah andosol seperti di daerah jawa, bali, sumatera dan nusa tenggara.

Artikel Terkait : Mengembalikan Kejayaan Rempah Nusantara, Negara Alokasikan Anggaran 5,5 T

3. Tanah Entisol

Tanah Entisol

Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili.

Karakteristik

Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.

Persebaran

Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung berapi seperti di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang memiliki gunung berapi.

4. Tanah Grumusol

Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.

Karakteristik

Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim kemarau dan memiliki warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan.

Persebaran

Persebarannya di Indonesia seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering maka akan bagus jika ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati.

5. Tanah Humus

Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.

Karakteristik

Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga warnanya agak kehitam hitaman.

Persebaran

Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi.

6. Tanah Inceptisol

Inceptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri.

Karakteristik

Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet.

Persebaran

Tanah inseptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di sumatera, Kalimantan dan papua.

7. Tanah Laterit

Tanah Laterit

Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan.

Karakteristik

Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya pula.

Persebaran

Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

8. Tanah Latosol

Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.

Karakteristik

Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi dan alumunium.

Persebaran

Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali dan Papua.

9. Tanah Litosol

Tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan merupakan tanah yang masih muda. Terbentuk dari adanya perubahan iklim, topografi dan adanya vulkanisme.

Karakteristik

Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara menanam pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. tekstur tanah litosol bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir.

Persebaran

Biasanya terdapat pada daerah yang memiliki tingkat kecuraman tinggi seperti di bukit tinggi, nusa tenggara barat, Jawa tengah, Jawa Barat dan Sulawesi.

10. Tanah Kapur

Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan.

Karakteristik

Karena terbentuk dari tanah kapur maka bisa disimpulkan bahwa tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Namun jika ditanami oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti pohon jati dan pohon keras lainnya.

Persebaran

Tanah kapur tersebar di daerah yang kering seperti di gunung kidul Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur.

Mengembalikan Kejayaan Rempah Nusantara, Negara Alokasikan Anggaran 5,5 T

Aflah Indonesia – Indonesia adalah negara kepulauan terluas di dunia, jauh sebelum abad masehi pada jaman romawi, Indonesia, sudah dikenal di seantero dunia walau tidak semua suku bangsa yang langsung datang untuk berniaga, namun produk rempah Indonesia yang diperdagangkan di Jalur Sutera hingga jalur Dupa Romawi atau Hindustan hingga Afrika Timur Ethiopia sekitar abad 5 SM hingga abad 11 Masehi yang dikenal dengan kekuasaan Laut Merah.

Pergolakan politik dan kekuasaan yang berubah dengan bangkitnya Dinasti Turki Utsmani 1453 M, yang menutup jalur darat perniagaan rempah-rempah ke Eropa, mendorong jalur maritim menjadi dominan serta menjadi awal ekspedisi bangsa eropa mencari sumber rempah-rempah ke nusantara.

Lada, cengkeh, pala, kapulaga, kunyit, jahe, kulit kayu nanis serta kapur barus (getah kamper) dan kemenyan mendorong petualangan bangsa Eropa di nusantara.

Indonesia sendiri memiliki 3 fase sejarah kebangsaan yang diawali dengan fase Hindu, Budha dan Islam hingga Kolonial pada fase Hindu dikenal dengan Kerajaan Majapahit sedang Budha dengan Sriwijaya dan fase Kesultanan Islam.

Mengembalikan Kejayaan Rempah Nusantara, Negara Alokasikan Anggaran 5,5 T

Bangsa Eropa memulai ekspedisi mencari tempat asal rempah-rempah yang selama ini mereka dapatkan di negeri Mediterania atau Turki sekarang, namun karena pusat niaga di kota Constantinopel dikuasai dinasti Turki Ustmani dan jalur masuk rempah ke eropa terganggu yang memunculkan niat bangsa-bangsa eropa seperti Portugis, Inggris, Spanyol dan Belanda untuk mencari langsung sumber rempah dengan melakukan ekspedisi yang terkenal dengan sebutan Ekspedisi Timur Jauh.

Sejarah mencatat Ekspedisi Eropa pertama mendarat di Ternate adalah bangsa Portugis pada tahun 1512 setelah menaklukkan kota Malaka tahun 1511.

Armada Portugis yang dipimpin Alfonso de Albuquerque mengutus Antonio Albreu dan Francisco Serrao memimpin armada untuk menemukan sumber rempah di Maluku dalam perjalanan menuju Maluku armada ini singgah di Madura, Bali dan Lombok dengan menggunakan nakhoda-nakhoda jawa.

Baca juga : Tiga Program Kementan Untuk Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Akhirnya armada portugis tiba di Banda terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate, disambut Sultan Ternate serta diberi ijjn tinggal dan membangun benteng.

Bangsa Portugis adalah Bangsa Eropa yang pertama hadir di Maluku 1511 – 1570, melakukan kontak dagang sebelum
diusir akibat perseteruan dengan Kesultanan Ternate dan Bangsa Belanda melalui serikat dagang VOC.

Penghujung abad 16 di awal abad 17 Peta Kekuasaan di jalur Rempah Nusantara berubah diawali dari bangkrutnya VOC Serikat Dagang Belanda yang selama ini mengasai semua sumber rempah nusantara beralih kepada Pemerintah Kolonial Belanda.

Fase ini juga di ikuti dengan “Revolusi Industri” di Eropa yang turut membawa perubahan besar dari komoditas perkebunan, hal tersebut ditandai dengan pembukaan kebun-kebun yang memenuhi kebutuhan industri Eropa seperti karet, sawit dan kakao.

Indonesia di era Joko Widodo-Jusuf Kalla, bersama Kabinet Kerja, Kerja, Kerja sukses mewujudkan swasembada pangan terutama beras, jagung, bawang merah dan cabai, 4 komoditas ini dulu selalu membuat gonjang-ganjing harga karena lebih dari 50 persen kebutuhan dalam negeri harus di impor akibatnya angka inflasi menjadi ikut terdongkrak.

Kerja keras petani, penyuluh, pemda, stakeholder, sarana prasarana Pertanian, Bulog, Jajaran Kementerian Pertanian dan TNI/POLRI, dibawah  Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, belum tiga tahun 4 komoditas strategis dapat diselesaikan tuntas bahkan menorehkan sejarah baru untuk indonesia yang mampu mengekspor beras ke Papua Nugini 10.000 ton serta mengekspor bawang merah 5600 ton ke negara yang biasanya justru menjadi sunber impor bawang merah dan beras.

Jagung, Indonesia rutin setiap tahun di sandari kapal-kapal kargo dari Amerika dan Argentina untuk membongkar jagung impor hingga 3,6 juta ton, namun sejak 2016 hingga saat ini rutinitas itu berubah, impor jagung kita 0 persen demikian juga dengan bawang merah dan cabai komoditas yang rutin meramaikan pasar impor, kini semua itu tinggal cerita walau masih ada kelompok-kelompok yang sulit percaya dengan segala daya upaya pemerintah sekarang ini.

11 Komoditas strategis yang menjadi target pemerintah sudah on the track, pencapaian pembangunan pertanian Indonesia malah mendapat apresiasi dari negara lain, peringkat ketahanan pangan dan keberlangsungan usaha tani Indonesia juga langsung melonjak bahkan berada diatas Amerika Serikat yang sudah jauh lebih maju dari Indonesia.

Kondisi rempah Indonesia saat ini memang menunjukkan tren penurunan ekspor, berdasarkan data BPS tahun 2016 periode Januari hingga November, nilai total ekspor rempah Indonesia 653, 3 juta USD turun dibandingkan nilai ekspor tahun 2015 pada periode yang sama 770, 42 juta USD, kecuali vanili yang naik dari 14,41 juta USD tahun 2015 menjadi 62,08 juta USD pada periode yang sama tahun 2016,

Ketua Dewan Rempah Indonesia yang juga mantan Direktur Jenderal Perkebunan 2009 – 2016. Gamal Nasir, mengatakan bahwa kondisi perkebunan rempah milik rakyat sudah memprihatinkan pada umumnya kurang terawat dan usia tanaman sudah melewati batas usia tanaman membuat produktivitas menurun ditambah kondisi cuaca yang tidak kondusif mengakibatkan serangan hama meningkat pada akhirnya kualitas produksi juga turut menurun.

Gamal Nasir, menyambut baik program pemerintah untuk tanaman rempah dan hortikultura dengan alokasi anggaran 5,5 Triliun untuk itu dewan rempah akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Pemda dalam pemetaan komoditas serta lahan-lahan petani yang harus segera mendapatkan penanganan untuk memperbaiki kondisi perkebunan rempah rakyat, Gamal Nasir, menambahkan bahwa komoditas perkebunan termasuk tanaman rempah adalah primadona ekspor pertanian Indonesia, kita tidak boleh melupakan sejarah, sumbangsih komoditas perkebunan seperti karet, sawit, kakao, kopi dan tanaman rempah adalah sumber devisa negara, menyumbang PDB Nasional rata-rata 20 persen sejak 1970 hingga sekarang.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, bergerak cepat melaksanakan Instruksi Presiden, mengumpulkan semua Kepala Dinas dari sentra-sentra produksi rempah Indonesia. Provinsi Aceh hingga Papua dan berkoordinasi dengan Kepala Daerah, Mentan meminta agar anggaran yang disediakan benar-benar dimanfaatksn untuk meningkatkan produksi serta fokus hanya di wilayah sentra produksi, bahkan bila respon pemerintah daeah kurang lebih baik tidak di ikutkan dalam program “Mengembalikan Kejayaan Rempah Nusantara”, anggaran ini khusus “Kita tidak akan melakukan kesalahan seperti yang lalu-lalu, anggaran dibagikan tanpa melihat potensi dan respon pemerintah daerah, ini uang rakyat tegas Mentan hampir disetiap kegiatan.

Andi Amran juga sangat berhati-hati hingga meminta seluruh aparat hukum terlibat mulai dari penyediaan bibit tanaman, “Saya sedih ada wilayah di Sumatera” yang mendapatkan bantuan pemerintah namun setelah 4 tahun usia tanaman baru diketahui bahwa bibit yang diterima petani 70 persen palsu dan tidak dapat berproduksi, jangan pernah terulang hal seperti ini. Bibit hasil penangkaran petani tidak masalah untuk digunakan “Saya meminta Dinas Perkebunan mengawal bibit hasil penangkaran petani” segera sertifikasi bila layak dan memenuhi spesifikasi bibit, tegas Mentan Andi Amran Sulaiman pada saat Rapat Koordinasi Teknis di daerah sentra produksi rempah baru-baru ini. Saya akan kawal kegiatan ini mulai dari awal hingga pertanaman, sama dengan program Upsus Pajale yang sudah kita laksanakan.

Tiga Program Kementan Untuk Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Aflah Indonesia – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan kesejahteraan petani melalui tiga program strategis. Ketiga program ini adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani).

“Ketiganya harus saling terkait demi terwujudnya kesejahteraan petani,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Selasa (10/12).

Syahrul menjelaskan, program KUR adalah program strategis yang diperuntukan untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu ke hilir melalui akses yang lebih mudah. Program ini diharapkan mampu menopang dan memperkuat potensi pertanian di daerah-daerah.

“Kami memiliki anggaran Rp50 triliun dari total plafon anggaran sebesar Rp190 triliun. Kredit ini juga memiliki bunga murah, yakni hanya 6 persen,” katanya.

Selain itu, Syahrul menerangkan bahwa Kementerian Pertanian juga memiliki program penguat melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Geratieks). Gerakan ini dibuat sebagai ajakan pemerintah kepada seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian agar bekerja dengan cara yang tidak biasa.

Tiga Program Kementan Untuk Meningkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

“Tentu kita bisa bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerjasama yang kuat. Dengan begitu, akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah terbuka lebar dan memiliki tujuan ekspor yang bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export,” katanya.

Berikutnya, kata Syahrul, Kementan sudah membentuk kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani). Komando ini nantinya akan memperkuat fungsi penyuluh sebagai ujung tombak pemantauan kondisi lapangan di tiap kecamatan.

Baca juga : Perkuat Imunitas, Ahli Gizi Himbau Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

“Semua kita kendalikan dengan artificial intelligence seperti pengendali AWR (Agricultural War Room). Kendali ini kami persiapkan juga untuk pengatur lalu lintas data pertanian yang bisa berubah-ubah setiap hati,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberi catatan khusus pada sektor pertanian. Dia meminta agar Kementan fokus terhadap upaya peningkatan pertanian on farm dan off farm, terutama pascaproduksi.

Pertanian on farm merupakan proses yang berhubungan langsung dengan budidaya pertanian, seperti menyemai bibit, mengawinkan hewan ternak, memupuk, memberi pakan ternak, mengendalikan hama dan penyakit, panen dan lainnya. Sementara, off farm yaitu proses komersialisasi hasil-hasil budidaya pertanian, seperti pedagang, pengepul dan lain-lain.

“Petani dan nelayan perlu keluar dari aktivitas on farm menuju ke off farm dengan memberikan nilai tambah aktivitas usaha tani dan perikanannya melalui pengolahan produk pertanian dan perikanan, maupun pengembangan usaha berbasis pertanian dan perikanan,” tukasnya.

Perkuat Imunitas, Ahli Gizi Himbau Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

Aflah Indonesia – Ahli gizi masyarakat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Ali Khomsan menghimbau masyarakat agar mengkonsumsi produk pertanian secara rutin. Menurut Ali, produk pertanian seperti buah dan sayur mampu meningkatkan kekebalan (imunitas)  tubuh, utamanya dalam menghadapi penyebaran Covid 19.

“Setidaknya masyarakat wajib mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C dan E. Kan WHO juga sudah menganjurkan agar kita mengkonsumsi sayuran sebanyak 150 gram dan buah 250 gram per hari,” kata Ali, Minggu (21/3).

Ali mengatakan, vitamin C bisa didapatkan dari buah papaya, jeruk, dan jambu biji. Sementara untuk sumber vitamin E bisa didapatkan dari produk sayuran tauge seperti wortel, bayam, lobak hijau dan brokoli.

“Agar tubuh kita mampu menangkal penyerbu-penyerbu asing (virus, kuman, dan bakteri), maka limfosit (sel darah putih) harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan produksi limfosit. Vitamin C bekerja seperti antibiotika di dalam tubuh untuk menghancurkan virus penyebab penyakit,” terang Ali.

vitamin untuk meningkatkan imunitas

Vitamin C, kata Ali, juga mampu meningkatkan kadar glutation di dalam tubuh yang bekerja setiap hari. Glutation adalah antioksidan pada tubuh yang dapat menjaga sistem kekebalan tubuh. Konsumsi vitamin C 500 mg sehari dapat meningkatkan kadar glutation tubuh sampai 50 persen.

“Masalahnya konsumsi harian penduduk Indonesia per hari rata-rata hanya sekitar 100 gram. Ini menjadi tanggung jawab kita betapa pentingnya produk pertanian bagi imun tubuh,” katanya.

Terkait dengan Covid-19, menurut Ali, Vitamin C punya kemampuan untuk memperbaiki sistem kerja paru-paru. Mereka yang rajin mengonsumsi vitamin C berpeluang ada di level bugar dan segar, serta terhindar dari derita bronchitis kronis. Apalagi, virus Covid 19 cendrung menyerang saluran napas dan paru-paru.

Baca juga : Ekspor Buah, Sayuran dan Bunga Indonesia Tembus 29 Negara

Meski demikian, Ali menekankan perlunya edukasi konsumsi dengan pola gizi seimbang, dimana di dalamnya juga menekankan bahwa hidup sehat adalah hidup yang tidak melupakan konsumsi buah dan sayuran.

“Setiap keluarga hendaknya menyediakan buah setiap hari sebagai bagian dari snack, dengan keuntungan Indonesia yang beriklim tropis dan dapat menghasilkan beragam buah maka hendaknya masyarakat bisa memanfaatkan sumberdaya yang melimpah ini untuk mengembangkan pola konsumsi buah dan sayur yang baik untuk kesehatan,” tuturnya.

Berkaitan dengan hal ini, Kementerian Pertanian terus melakukan konsolidasi penguatan produksi kebun dan buah. Konsolidasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mendorong terbentuknya satu kawasan satu varietas, baik di lahan terbuka maupun pekarangan rumah tangga secara berkelompok.

Disisi samping itu, Kementan juga mendorong kebun sayur dan buah yang ada agar dilakukan registrasi dan sertifikasi kebun untuk menjamin produksi yang berkualitas. Setidaknya, tahun ini Ditjen Horti menargetkan 2.200 kebun dan lahan usaha hortikultura yang diregistrasi.

Ekspor Buah, Sayuran dan Bunga Indonesia Tembus 29 Negara

Aflah Indonesia – Indonesia saat ini sebagai salah satu dari negara anggota WTO (World Trade Organization). Dimana perdagangan antar negara di dunia sangat terbuka, sepanjang hal tersebut dapat saling menguntungkan bagi kedua pihak. Begitupula dengan bahan pangan, tidak dapat dihindari bahwa memang Indonesia sebagai negara agraris tetap saja membutuhkan produk pertanian dari negara lain, mengingat masih ada produk-produk tertentu yang tidak dapat di produksi di negara kita. Sebagai contoh bawang putih dan beberapa jenis komoditas sayuran, buah dan bunga. Namun, tidak segala hal dapat kita penuhi secara impor. Produksi dalam negeri dengan kualitas baik telah di ekspor secara rutin ke negara lain. Komoditas seperti buah manggis pada tahun 2016 secara rutin telah diekspor ke 29 negara.

Perlu diketauhi bahwa produk ekspor sayuran Indonesia tahun 2016 seperti kubis, sawi dan bunga kol sebesar 40.240 ton dan 77 jenis sayuran lainya telah di ekspor ke Negara Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Belanda dengan nilai ekonomi dan kepercayaan yg baik dari konsumen di negara tujuan.

Begitu pula dengan buah-buahan Indonesia pada tahun 2016, ekspor kelapa bulat, manggis dan pisang sebesar 564.372 ton dan 176 jenis buah lainya sangat diminati para konsumen dunia. Kelapa bulat Indonesia secara rutin telah di ekspor ke China, Thailand, Jepang dan 16 negara lainya. Untuk produk buah manggis Indonesia juga telah mengekspor ke 29 negara. Sedangkan negara Jepang, Cina dan Malaysia menempati urutan 3 terbesar sebagai negara pengimpor buah pisang asal Indonesia.

Ekspor Buah, Sayuran dan Bunga Indonesia Tembus 29 Negara

Selain buah dan sayuran, produk hortikultura khususnya bunga Kamboja, Melati dan Krisan dari Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi negara lain seperti Korea, Malaysia, Vietnam dan beberapa negara lainya. Data tahun 2016 menunjukan jumlah ekspor bunga ke negara tersebut sebesar 4.982 ton.

Data ekspor tahun 2017 sejak bulan Januari – Maret 2017, produk hortikultura Indonesia tetap menjadi primadona di negara tujuanya. Ekspor sayuran pada tahun 2017 seperti kubis, buncis dan selada air menempati 3 urutan tertinggi untuk ekspor sebesar 132.878 ton.

Baca juga : Inilah 10 Besar Provinsi Penghasil Beras

Sedangkan untuk produk ekspor buah segar periode bulan Januari – Maret 2017 seperti kelapa bulat, manggis dan pisang sebesar 173.865 ton yang secara rutin telah di ekspor ke berbagai negara seperti Thailand, Malaysia, Cina dan 20 negara lainya.

Sementara itu data ekspor produk hortikultura khususnya bunga Kamboja dan Melati periode Januari – Maret 2017 Indonesia telah mengekspor sebesar 1.067 ton ke negara Kamboja, Vietnam, Thailand, China dan Singapura.

Indonesia memiliki beragam jenis buah, sayuran dan bunga yang bermutu dan berpotensi tinggi untuk mendatangkan devisa negara yang besar. Melalui data tersebut dapat menunjukan bahwa pasar ekspor Indonesia untuk produk hortikultura seperti buah, sayuran dan bunga diminati oleh banyak negara.

Inilah 10 Besar Provinsi Penghasil Beras

Aflah Indonesia – Pangan pokok mayoritas penduduk Indonesia adalah beras. Dengan kata lain beras memang bahan pangan yang harus diusahakan supaya selalu tersedia di setiap rumah tangga. Nah, Di tengah kondisi yang sedang melanda dunia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) selalu berinovasi dalam mengupayakan agar ketersediaan pangan khususnya beras aman disetiap daerah.

Kementan melaporkan produksi beras secara nasional hingga akhir 2020 mendatang diperkirakan masih surplus. Perkiraan ketersediaan beras tersebut didasarkan pada produksi dan kebutuhan konsumsi bulanan, serta memperhitungkan stok yang ada.

Inilah 10 Besar Provinsi Penghasil Beras

Namun begitu, tahukah kita provinsi mana saja penghasil beras tertinggi?. Seyogyanya Indonesia sebagai negara agraris, masyarakatnya di luar kepala mengetahuinya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi mengungkapkan data produksi beras 2019 dapat diperoleh dari data yang dirilis BPS. Metode perhitungan yang digunakan BPS adalah Kerangka Sampling Area (KSA), di mana perolehan angkat produksi berasnya dengan menggunakan konversi 57,3 persen dari produksi padi. 

“Peningkatan produksi di 10 provinsi itu tentu atas sinergi Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah dengan semua pihak. Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai terobosan dalam meningkatkan produksi beras, di antaranya program mekanisasi pertanian, penggunaan benih unggul, pemanfaatan lahan rawa dan di tahun 2020 ini pun Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tetap mengoptimalkan lahan rawa dan mempercepat masa olah lahan dan tanam,” demikian kata Suwandi di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Baca juga : Sektor Pertanian Masih Menjadi Kekuatan Ekonomi di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan saat ini Kementan memiliki stategi dalam menyediaan pangan khususnya beras. Dalam peningkatan kapasitas produksi saat ini dilakukan percepatan tanam padi pada Musim Tanam II 2020 seluas 5,6 juta ha, kemudian optimalisasi lahan rawa di Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Kita juga melakukan penyediaan input produksi, dan penyediaan sarana dan prasarana produksi dan melakukan perluasan areal tanam baru di wilayah defisit, ,”terang Mentan.

Berikut,10 provinsi di Indonesia sebagai produsen beras tertinggi tahun 2019 berdasarkan hasil penghitungan BPS menggunakan metode KSA.

  • 1. Provinsi Jawa Tengah, dengan luas panen 1.678.479 ha menghasilkan padi 9.655.653 ton GKG atau setara 5.539.448 beras.
  • 2. Provinsi Jawa Timur, dengan luas panen 1.702.426 ha menghasilkan padi 9.580.933,88 ton GKG atau setara 5.496.581 ton beras.
  • 3. Provinsi Jawa Barat, dengan luas panen 1.578.835 ha menghasilkan padi 9.084.957 ton GKG atau setara 5.212.039 ton beras.
  • 4. Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas panen 1.010.188 ha menghasilkan padi 5.054.166 ton GKH atau setara 2.899.575 ton beras.
  • 5. Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas panen 539.316 ha menghasilkan padi 2.603.396 ton GKG atau setara 1.493.568 ton beras.
  • 6. Provinsi Lampung, , dengan luas panen 464.103 ha menghasilkan padi 2.164.089 tin GKG atau setara 1.241.538 ton beras.
  • 7. Provinsi Sumatera Utara, dengan luas panen 413.141 ha menghasilkan padi 2.078.901 ton GKG atau setara 1.192.665 ton beras.
  • 8. Provinsi Aceh dengan luas panen 310.012 ha menghasilkan padi 1.714.437 ton GKG atau setara 983.572 ton beras.
  • 9. Provinsi Sumatera Barat, dengan luas panen 311.671 ha menghasilkan padi 1.482.996 ton GKG atau setara 850.794 ton beras.
  • 10. Provinsi Banten, dengan luas tanam 303.731 ha menghasilkan padi 1.470.503 ton GKG atau setara 843.627 ton beras.

Untuk diketahui, data KSA BPS mencatat produksi nasional 2019 sebesar 31,31 juta ton beras dan pada akhir Desember 2019 terdapat surplus beras dalam bentuk stok 5,90 juta ton.

Sektor Pertanian Masih Menjadi Kekuatan Ekonomi di Indonesia

Aflah Indonesia – Sektor Pertanian di Indonesia saat ini masih menjadi ruang untuk rakyat kecil. Kurang lebih 100 juta jiwa atau hampir separuh dari jumlah rakyat Indonesia bekerja di sektor pertanian. Untuk itu Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai upaya untuk membina para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) agar menjadi pondasi yang kuat dalam mendukung ekonomi Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menggelar pelatihan manajemen agrobisnis untuk pelaku usaha kecil dan menengah bekerjasama dengan Asian Productivity Organization (APO) dan Cornel University.

“Pertanian khususnya ketahanan pangan masih bertumpu pada level menengah kecil, kalau sektor ini tidak dijadikan ruang ekonomi, maka ini akan dibawa kemana?. Kita harus bina ruang ini sehingga menjadi kekuatan ekonomi di Indonesia, “ tegas Hari Priyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian saat menghadiri Asian Productivity Organization (APO) Advanced Agribusiness Management Course yang diselenggarakan pada tanggal 5-9 Maret 2018 di Bali Dynasty Resort, Bali.

Sektor Pertanian Masih Menjadi Kekuatan Ekonomi di Indonesia

Selain menghadirkan beberapa pemateri dari APO dan Cornel University, pelatihan ini juga turut dihadiri oleh para pelaku usaha dari beberapa negara untuk bertukar pengalamam dalam rangka mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) dibidang pertanian. Mengingat saat ini ketahanan pangan di Indonesia masih memberikan ruang ekonomi yang sangat luas bagi rakyat khususnya rakyat kecil dan menengah, maka sangat tepat apabila workshop ini diselenggarakan di Indonesia.

Baca juga : Empat dari Sepuluh Produk Ekspor Andalan Indonesia Adalah Komoditas Pertanian

“Kita berharap usaha menegah kecil di Indonesia bisa menjadi pondasi yang kuat dibidang pertanian, jika dibandingkan negara lain pertumbuhan ekonomi rata-rata dikuasai oleh industri besar, sehingga rakyat kecil tidak punya ruang ekonomi rakyat, “ kata Hari.

Lebih lanjut Hari mengatakan bahwa masalah pangan merupakan sektor yang selalu dibutuhkan manusia terlebih konsumen di Indonesia sangat besar. Untuk itu, Hari berharap petani dan UKM pemula agar terus berinovasi bukan hanya menguasai pasar di Indonesia saja, melainkan ekspor untuk komoditas-komoditas tertentu .

Sejauh ini, sudah sekitar 400 UKM telah kita libatkan dalam pelatihan ini dan cukup berhasil. Hari berharap peserta UKM yang telah berhasil dapat mengimplementasikan pengalaman dan menyebarkan ilmu khususnya dari negara lain untuk mengembangkan usaha pertanian di Indonesia.

“Saya berharap pola yang sudah di kembangkan APO tidak berhenti begitu saja. Tetapi juga dapat dikembangkan lebih baik lagi di Indonesia, “ ujar Hari.

Empat dari Sepuluh Produk Ekspor Andalan Indonesia Adalah Komoditas Pertanian

Aflah Indonesia – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan akselerasi ekspor ke negara-negara besar di dunia. Dari sekian banyak produk yang diproduksi dan menjadi andalan komoditas ekspor Indonesia, empat diantaranya bertengger di posisi teratas produk pertanian yang sangat diminati pasar internasional.

Keempat produk pertanian itu diantaranya karet, sawit, kakao dan kopi. Sejak diekspor tahun 2017, dominasi produk asli Indonesia ini meningkat signifikan, jauh lebih besar dari lalu lintas ekspor tahun sebelumnya.

Merujuk situs resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag). Urutan pertama ekspor terbesar adalah karet dan produk karetnya. Tercatat, sejak Januari hingga Juni 2017 total ekspor yang dilepas ke Amerika Serikat mencapai 1.020.3 ton. sedangkan lalu lintas di 2018 mencapai 817.7 ton.

Empat dari Sepuluh Produk Ekspor Andalan Indonesia Adalah Komoditas Pertanian

Pasar ekspor berikutnya ditempati Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan nilai 667.4 ton untuk periode Januari-Juni dan 317.0 ton untuk lalu lintas di tahun 2018.

Kedua, pasar ekspor kelapa sawit menembus pasar India sebagai negara pengimpor tertinggi dengan angka 2.521.6 ton untuk periode Januari dan Juni 2017. Sedangkan tahun 2018 angkanya mencapai 1.4909.4 ton. Pada urutan selanjutnya, Republik Rakyat Tiongkok mengimpor kelapa sawit sebanyak 802.1 ton untuk periode 2017 dan 948.1 ton untuk periode 2018.

Pada posisi ketiga, produk kakao dengan pasar ekspor paling banyak menembus 147.9 ton untuk negara tujuan Amerika Serikat. Setahun berlalu, jumlahnya naik menjadi 170.9 ton. Sedangkan Malaysia mengimpor produk Indonesia dengan jumlah 83.8 ton dan 63.7 ton untuk tahun 2018.

Baca juga : Modernisasi Pertanian Jadi Andalan Kementan Menghadapi Globalisasi

Keempat, hasil produksi petani kopi Indonesia menembus pasar Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai 138.8 ton untuk tahun 2017 dan 123.6 ton untuk tahun 2018. Selanjutnya, negara ekspor kedua ditempati Jerman dengan total ekspor mencapai 42.3 ton.

Mengenai hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri menjelaskan bahwa nilai ekspor pertanian indonesia naik 25,19 persen atau senilai US$ 0,32 miliar. Kenaikan, utamanya didorong pula oleh ekspor sarang burung, kopi, tanaman hutan, aromatik dan rempah-rempah serta logam dasar mulia.

“Secara keseluruhan, pertumbuhan ekapor pertanian YoY dan MoM naik. Disisi lain, pasar eskpor juga bukan hanya didominasi Amerika, India dan Tiongkok saja. Namun juga ada Korea Selatan, Jerman, Brasilia, Kanada, Turki, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Mesir, Belanda, Italia, Amerika Serikat, Spanyol dan Malaysia,” tukasnya.

Modernisasi Pertanian Jadi Andalan Kementan Menghadapi Globalisasi

Aflah Indonesia – Seiring berlakunya pasar bebas alias globalisasi, arus barang termasuk produk pertanian seperti halnya bahan pangan pokok akan semakin bebas dan mudah memasuki wilayah Indonesia. Ini menjadi potensi ancaman bagi petani lokal dan berpotensi menimbulkan ketergantungan pangan kita kepada asing.

Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron, kunci menghadapi globalisasi tersebut adalah efisiensi usaha tani. Potensi ancaman tersebut dapat dihadapi dengan 3 langkah yang bersifat mikro yaitu meningkatkan jumlah produksi sehingga tercapai kecukupan pangan nasional, dan meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga produk pertanian memiliki daya saing harga.

“Kemudian meningkatkan kualitas sehingga produk pertanian memiliki daya saing kompetitif serta mengupayakan kontinuitas suplai pangan. Secara makro misalnya perlunya regulasi sektor pertanian dan perlindungan yang lebih baik kepada petani termasuk perlindungan dari berbagai bencana alam serta pengembangan sarana dan prasarana pertanian termasuk pengembangan industri alsintan dalam negeri,” ujar Wakil Herman Khaeron.

Modernisasi Pertanian Jadi Andalan Kementan Menghadapi Globalisasi

Semua langkah tersebut, jelas Herman, tidak terlepas dari keberhasilan implementasi teknologi pertanian modern. Melalui kebijakan pemerintah yang mengutamakan keberpihakan kepada petani di antaranya dengan meningkatkan fasilitasi bantuan alat mesin pertanian (alsintan) secara signifikan, telah menggeser kegiatan usaha pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian yang modern.

“Modernisasi pertanian dapat dilihat pada penggunaan metode budidaya yang lebih baik dan efektif, penerapan alat mesin pertanian dengan teknologi tepat guna dari mulai pengolahan lahan, pemanenan dan penanganan pasca panen, penggunaan benih unggul, pemupukan yang tepat guna dan mencukupi, penggunaan SDM pertanian yang lebih berkualitas, serta efisiensi penggunaan sumberdaya alam terutama air irigasi, sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga,” paparnya.

Herman menambahkan, modernisasi juga melingkupi aspek pasca panen seperti sistem panen, pengolahan hasil dan pembuatan kemasan modern dan aman, tata niaga yang efisien, serta terus menerus menyempurnakan kebijakan pemerintah yang kondusif bagi kegiatan usaha pertanian.

“Modernisasi pertanian juga mesti mampu menjamin ketersediaan suplai berdasarkan penataan masa panen dan teknik pengemasan hasil yang baik. Modernisasi pertanian juga termasuk skim pembiayaan pada petani dan sistem penjaminan usaha tani melalui asuransi, sehingga petani mampu berproduksi dengan optimal,” tuturnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) melihat pentingnya penerapan alsintan modern agar petani lebih berdaya saing menghadapi pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Pada tahun 2010-2014 jumlah bantuan alsintan yang dibagikan hanya kurang dari 50.000 unit dan pada tahun 2015–2017 jumlah bantuan alsintan berbagai jenis yang dibagikan pemerintah kepada petani berjumlah lebih dari 321.000 unit atau naik lebih dari 600%.

“Melalui modernisasi pertanian terbukti bisa meningkatkan produktivitas pangan sehingga proses produksi beras bisa lebih efisien. Modernisasi pertanian yang tepat guna dan efisien akan mampu menangkal dampak buruk globalisasi, dan menjadi salah satu kunci sukses menghadapinya,” jelas Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Pending Dadih Permana.

Menurut data Kementan, produksi GKG tahun 2015 mencapai 75,55 juta ton, setelah petani menggalakkan penggunaan alsintan, produksi meningkat 4,66% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 70,85 juta ton, dan pada tahun 2016 lalu produksi GKG mencapai 79 juta ton GKG. Tahun 2017 ini produksi GKG sebesar 85,5 juta ton atau setara 55,5 juta ton beras, sedangkan konsumsi sebesar 32,7 juta ton beras sehingga masih terdapat surplus konsumsi yang diharapkan bisa diekspor. Adapun target produksi jagung adalah 30,5 juta ton serta kedelai target produksinya 1,2 juta ton.

Menurut hitungan sederhana, lanjutnya, penggunaan alsintan dari mulai olah sawah, penanaman, pembersihan gulma, pemupukan sampai pemanenan menggunakan combine harvester, dapat meningkatkan efisiensi biaya antara 30%-40%.

“Apabila 1 Ha biaya produksi padi secara manual adalah Rp 6.500.000,- per musim, maka dengan alsintan ini dapat menghemat sampai 40% yaitu sekitar Rp 2.600.000,- juta per Ha per musim sehingga biaya produksi hanya Rp 3.600.000,- juta per Ha,” paparnya.

Dari tahun 2015 sampai dengan 2017, Kementan telah membagikan lebih dari 321.000 unit Alsintan dari berbagai jenis seperti traktor roda 2 dan roda 4, transplanter, combine harvester, pompa air, dryer, power thresher, dan corn sheller.

“Diperlukan pendampingan dan pengawalan dalam pemanfaatannya agar bantuan alsintan tepat arah, sasaran, dan tujuan. Jika pemanfaatan bantuan alsintan dapat optimal, diharapkan akan mampu mengungkit atau mengangkat produksi padi, jagung, dan kedelai,” jelas dia.

Pending menambahkan, untuk mendukung pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia diperlukan dukungan kebijakan lintas sektor terutama dengan Kementerian Perindustrian, sangat dibutuhkan dukungan dalam pengembangan bengkel alsintan dan industri spare part oleh industri UKM.

“Selain itu juga diperlukan dukungan kemudahan untuk investasi di bidang industri alsintan, yaitu seluruh sektor terkait alsintan disinergikan menuju kemandirian Indonesia dalam memproduksi alsintan atau bahkan sebagai ekportir alsintan,” tambahnya.

Tanaman Hortikultura

Tanaman Hortikultura

Pengertian Hortikultura

Hortikultura merupakan gabungan bahasa Latin, hortus yang mengandung arti kebun dan culture yang berarti bercocok tanam. Hortikultura bisa didefinisikan sebagai cara budidaya tanaman yang dilakukan di kebun dan halaman rumah.

Tanaman Hortikultura memiliki beberapa macam golongan seperti olekultura, florikultura, frutikultira, dan biofarmaka.

1. Tanaman Olerikultura (sayuran)

Olerikultura merupakan jenis tanaman Hortikultura dalam bentuk tanaman sayur dan mudah ditemui dilingkungan dekat rumah. Sebab sayuran adalah salah satu jenis tanaman yang pada umumnya diolah oleh masyarakat utuk dijadikan bahan makanan atau lauk pauk.

Secara garis besar tanaman sayuran atau olerikultura dibagi lagi menjadi dua, tanaman tahunan dan musiman. Untuk tanaman musiman contohnya antara lain adalah melinjo, petai, jengkol dan lainnya. Jenis tanaman ini hanya bisa dipanen pada masa-masa tertentu saja, meski dapat dibudidayakan setiap waktu.

Sedangkan tanaman tahunan diantaranya yaitu wortel, kangkung, bayam, bawang merah atau putih, cabe, tomat dan sebagainya. Semua bisa dibudidaya sepanjang tahun dan dapat diambil panennya tanpa awa batasan waktu. Tetapi tentu saja panen tersebut bisa dilakukan setelah masuk usia panen.

2. Tanaman Florikultura (hias)

Florikultura merupakan jenis tanaman holtikultura yang berasal dari tanaman hias. Jenisnya ada bermacam-macam. Misalnya tanaman hias yang dibudidayakan dalam pot, seperti bunga sedap malam, mawar, kenanga, tanaman bonsai dan lainnya.

Kemudian ada lagi tanaman florikultura yang dikembangbiakan langsung di tanah, misalnya bunga matahari, melati, kamboja dan seterusnya. Selain itu ada pula jenis tanaman hias yang tumbuh dan berkembangbiak dengan cara menempel di batang tanaman lain seperti anggrek.

3. Tanaman Frutikultura (buah-buahan)

Tanaman holtikultura jenis frutikultura merupakan tanaman yang dapat menghasilkan buah-buahan. Pada umumnya tanaman ini membutuhkan beberapa teknik khusus ketika dibudidaya secara massal. Sama seperti olekulturan tanaman frutikultura juga terdiri dari dua macam yaitu tahunan dan musiman.

Contoh tanaman buah yang bersifat musiman misalnya mangga, durian, rambutan, semangka, melon, jeruk dan sebagainya. Sedangkan tanaman buah yang dapat menghasilkan hasil panen setiap waktu dan tidak mengenal musim antara lain nanas, pepaya, piang, nangka, salak, sawo dan belimbing serta yang lainnya.

4. Tanaman Biofarmaka (obat-obatan)

Jenis tanaman holtikultura yang terakhir dinamakan tanaman biofarmaka atau obat-obatan. Di Indonesia sering disebut sebagai tanaman toga atau tanaman obat keluarga. Sejak zaman dulu sampai sekarang tanaman ini memang sangat populer di masyarakat, karena dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam serangan penyakit.

Contoh tanaman biofarmaka atau obat-obatan antara lain temu lawak, jahe, aluivera atau lidah buaya, kayu manis, kunyit, serai, brotowali dan lainnya. Masing-masing memiliki nilai manfaat dan kegunaan yang berbeda-beda.

Tiga Jenis Pakan Sapi Potong

Ciri-Ciri Tanaman Hortikultura

  • Menghasilkan produksi (buah) secara musiman. Tidak selalu berbuah sepanjang tahun.
  • Membutuhkan lahan yang cukup luas.
  • Memiliki daerah penanaman yang spesifik. Tidak semua jenis tanaman dapat dibudidayakan di lahan yang sama.
  • Mengandung nilai keindahan (estetika).
  • Hasil panen yang mudah membusuk. Akan tetapi, jenis tanaman hortikultura ini adalah tanaman yang dibutuhkan setiap harinya dalam keadaan segar.
  • Kualitas panen dari tanaman ini dapat dilihat dari kondisinya yang masih segar. Karena sebagaimana ciri-ciri sebelumnya, bahawa hasil panen dari jenis tanaman hortikultura ini mudah membusuk.
  • Harga dari hasil panen berbanding lurus dengan kualitasnya (kesegarannya).

Cara Budidaya Ternak Sapi Potong dengan Keuntungan Fantastis